JURNALMALUKU-Sebagai bagian dari komitmen menjaga kesehatan perempuan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Deteksi Dini Kanker Serviks. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Watuwei, Kecamatan Dawelor-Dawera, pada Senin, 26 Mei 2025.
Kegiatan ini menyasar para anggota DWP serta masyarakat umum di wilayah tersebut, khususnya para perempuan usia produktif. Pemeriksaan dilakukan secara langsung usai sosialisasi, dengan melibatkan petugas kesehatan dari fasilitas pelayanan terdekat.
Penjabat Ketua DWP Kabupaten MBD, Adencie W. Reimialy dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Sosial PPPA atas sinergi dan dukungan penuh dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa upaya ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan.
“Kanker serviks merupakan ancaman nyata. Dan sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari bahayanya hingga berada dalam kondisi yang sudah parah. Di sinilah pentingnya deteksi dini,” ujar Adencie.
Ia menjelaskan, berdasarkan data global, satu perempuan meninggal dunia setiap dua menit akibat kanker serviks. Di Indonesia, lebih dari 15 ribu kasus baru terdeteksi setiap tahun, dan sekitar delapan ribu perempuan kehilangan nyawa karena penyakit ini.
Menurutnya, kanker serviks adalah jenis kanker yang sebenarnya bisa dicegah dan ditangani sejak dini. Pemeriksaan skrining melalui IVA test maupun imunisasi HPV menjadi langkah konkret yang bisa dilakukan masyarakat tanpa harus menunggu gejala.
“Deteksi dini tidak harus menunggu sakit. Justru semakin awal diketahui, maka peluang sembuhnya akan semakin besar,” jelas Adencie sambil mengajak seluruh perempuan untuk tidak takut memeriksakan diri secara berkala.
Ia juga mengimbau peserta agar tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga menjadi penyampai pesan kesehatan di lingkungannya. “Saya harap ibu-ibu yang hadir di sini bisa menjadi agen perubahan, membawa pesan penting ini ke keluarga, tetangga, dan komunitas masing-masing,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung satu hari penuh ini disambut antusias oleh masyarakat. Para peserta aktif bertanya dalam sesi diskusi dan turut berpartisipasi dalam pemeriksaan IVA yang disediakan secara gratis.
Salah satu peserta, Maria, warga Watuwei, mengaku baru pertama kali mengikuti pemeriksaan seperti ini. “Awalnya saya takut, tapi setelah dijelaskan petugas, saya jadi tenang. Ini sangat membantu kami,” katanya.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, DWP Kabupaten MBD berharap tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan reproduksi perempuan semakin meningkat. Harapan besar pun disematkan agar angka kematian akibat kanker serviks di wilayah ini dapat terus ditekan melalui edukasi dan pemeriksaan yang berkelanjutan. (JM-TEAM).