JURNALMALUKU-Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Agustinus L Kilikily menghadiri sekaligus membuka dengan resmi kegiatan lomba Bertutur Menggunakan Bahasa Daerah Tingkat SMA/SMK se-Kecamatan Moa Kabupaten MBD, dengan tema “Peran Generasi Muda dalam mengisi Kemerdekaan dan Konsep Kebangsaan” di Gedung Serbaguna Tiakur, Kamis (1/12/2022).
Wakil Bupati MBD dalam sambutannya menyampaikan, dengan harapan kiranya Kegiatan Lomba Bertutur menggunakan bahasa daerah tingkat SMA/SMK se-Kecamatan Moa ini dapat dijadikan sebagai agenda yang bermanfaat bagi kepentingan kita bersama khususnya bagi Generasi mudah untuk mencapai cita-cita Bangsa dan Negara.
“Bahasa Daerah sebagi salah satu budaya hendaknya dilestarikan dan dijunjung tinggi. Sebagai modal dasar bahasa daerah memegang peranan penting dalam sendi pribadi bangsa,”ungkap Kilikily.
Dirinya mengatakan, alangkah indahnya jika semua suku di Indonesia, dapat menjaga dan melestarikan bahasa daerah masing-masing, tanpa melupakan bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
“Sasaran utama, dalam mewariskan bahasa daerah adalah generasi muda, mereka sebagai kader penerus dan pewaris budaya bangsa harus paham nilai-nilai luhur yang tersirat maupun tersurat dalam bahasa daerah,”kata Kilikily.
Dirinya menjelaskan, lomba bertutur merupakan proses penyampaian cerita pendek, yang pada dasarnya mengasah kemampuan menceritakan isi dalam sebuah cerita.
“Dengan adanya pembaruan dari luar, jangan sampai melupakan tutur kata dan budaya kita sendiri dalam kehidupan kita sehari hari. Bahasa Daerah ini harus dikembangkan kembali supaya terciptanya generasi muda sadar literasi melalui kecintaan terhadap budaya lokal,”terangnya.
Wakil Bupati mengatakan, pesan melalui tradisi lisan (cerita) merupakan salah satu aset lokal daerah yang sebagian sudah diabaikan, namun melalui lomba bertutur bahasa daerah semacam ini, bila diangkat kembali, akan membangkitkan cinta anak terhadap budaya daerah yang dikemas dan dipentaskan secara baik dan indah akan menimbulkan rasa kekaguman kepada khasana kekayaan budaya lokal daerah.
Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, dalam pembudayaan kegemaran membaca secara terus-menerus, agar nantinya kita akan memiliki generasi penerus bangsa yang cerdas, kuat dan bermanfaat,”tegasnya.
Kilikily menambahkan, Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh hingga Papua diperkaya oleh beratus suku, bahasa dan budaya.
“Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang serbamulti, multi bahasa, multi agama dan multi etnis dengan menggunakan satu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia telah merekatkan semua kalangan dan menerima semua perbedaan kebahasaan dan kebudayaan daerah sebagai kekayaan kebudayaan Nasional,”tutur Kilikily.
Sementara itu, kata Kilikily, takala menyebut etnis tersebut melekat didalamnya adalah bahasa-bahasa daerah yang digunakan oleh sefiap etnis tersebut, artinya tidak mungin mengidentifikasi adanya etnis tersebut tanpa bahasa etnis itu sendiri.
“Oleh sebab itu bahasa daerah menjadi identitas yang menandai keberadaan etnis tersebut yang ada di Indonesia. Karena jelas, etnis itu sendirilah menjadi pengisi dan secara kultural linguis, kongkrit keindonesiaan ada di dalam bahasa-bahasa di negara ini,”ujarnya.
Kilikily juga mengatakan, upaya untuk mengangkat budaya dan bahasa daerah kedalam kosakata bahasa nasional diharapkan sebagai langkah nyata pemeliharaan bahasa-bahasa daerah. Dari sanalah kita berpijak bahwa keberagaman tercipta sebagai kekayaan bukan sebaliknya.
Dirinya menegeskan, meskipun telah ada jaminan keberlangsungan bahasa daerah sebagai bagian dari keberagaman kebudayaan Indonesia dalam Undang-Undang Dasar 1945, sesuai dengan amanat pasal 36 UUD 1945 bahwa bahasa daerah adalah salah satu unsur pemerkaya bahasa nasional, bahasa Indonesia dan eksistensinya dilindungi oleh negara.
“Sasarannya adalah lebih menggerakan minat-minat baca pada usia dini, serta mendukung program pemerintah muda yaitu mencerdaskan generasi dengan menumnbuhkembangkan kemampuan berbicara secara resmi di depan publik,”ungkapnya.
Dirinya juga mengaku, lomba bertutur ini penting bukan hanya bagaimana berbicara didepan banyak orang tetapi mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin masa depan mulai dari sekarang. Lomba bertutur menggunakan bahasa daerah juga merupakan upaya melestarikan nilai-nilai budaya daerah dan meningkatkan kreativitas anak.
Dirinya juga mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dikalangan siswa dan menumbuhkembangkan minat untuk membaca melalui ajang-ajang kompetitif mengekspresikan bakat dan kemampuan siswa yang salah satunya adalah bertutur menggunakan bahasa daerah.
“Saya ingin menyampaikan kepada peserta lomba bahwa lomba bertutur ini pasti ada yang beruntung dan ada yang bahwa dalam belum beruntung. saya berharap bagi peserta yang belum beruntung tidak perlu berkecil hati, karena masih banyak kesempatan dimasa-masa mendatang dan kekalahan ini adalah kemenangan yang tertunda yang perlu kalian terima dengan lapang dada sekaligus menjadi cambuk untuk lebih maju dimasa yang akan datang,”ulasnya.
Dirinya menandaskan, dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka kegiatan lomba bertutur menggunakan bahasa daerah pada hari ini kamis, 1 Desember 2022 saya nyatakan dibuka dengan resmi, semoga Kegiatan lomba bertutur menggunakan bahasa daerah tingkat SMA/SMK se-Kecamatan Moa Kabupaten Maluku Barat Daya yang diselenggrakan dihari ini dapat berjalan sesuai harapan.(JM).