JURNALMALUKU-Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Tiakur, Klasis Pulau-Pulau Letti Moa Lakor (Lemola) menyaksikan akta peresmian dan penthabisan Gedung Gereja Teofani persembahan hidup dari keluarga besar Abraham-Letuperissa pada Minggu, (09/10).
Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach, ST dalam sambutannya mengatakan disaat dunia ini lagi susah karena merosotnya ekonomi, hidup manusia yang individualistis masih ada keluarga Abraham-Letuperissa yang memberi persembahan hidup melalui gereja Teofani untuk digunakan bagi pekerjaan dan pelayanan Tuhan.
“Peristiwa hari ini adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat menginspirasi kita. Disaat dunia lagi gonjang-ganjing, orang lagi berperang, saling membenci, saling melukai, saling menipu, keluarga Abraham-Latuperissa diam-diam, sepenuh hati membangun gereja”, kisahnya.
Noach menjelaskan, Keluarga Abraham-Latuperissa diam-diam, tidak banyak bicara, tidak banyak berjanji berbuat sepenuh hati. Membangun gereja itu tidaklah mudah, mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi Tuhan. Ini betul-betul menginspirasi dan memberikan motivasi terutama bagi masyarakat dan pemeintah daerah.
Ia berharap, peristiwa ini dapat memberikan motivasi kepada semua bahwa tidak harus banyak bicara, berbuatlah. Sebab berbuat baik banyak tantangannya, tetapi Tuhan akan membuka jalan bagi kebaikan yang ingin dikerjakan.
Sementara itu, Wakil Ketua II Sinode GPM, Pdt, Drs. Izaak Hendry Hetharie, SE mengatakan moment atau peristiwa seperti ini tidak biasa, sebab biasanya gedung gereja itu dibangun oleh persekutuan umat.
Hetharie menjelaskan, hari ini umat Tuhan menyaksikan sesuatu yang sangat luar biasa dan dalam catatan sinode GPM peristiwa ini merupakan ketiga kalinya.
“Ada warga gereja yang pernah membangun dan menyerahkan Gedung gereja untuk aktifitas pelayanan. Pertama, pada kepemimpinan, Karel Ralahalu sebagai Gubernur Maluku membangun dan mempersembahan gereja Alaks di Klasis Pulau Ambon Timur tepatnya di Halong atas. Kedua, satu keluarga di jemaat Ulat Klasis Pulau-pulau Lease dan Ketiga, saat ini keluarga Abraham-Letuperissa membangun dan mempersembahkan gereja Teofani di Tiakur”, ungkapnya.
Ia berpesan untuk merawat bangunan tersebut dengan baik, menggunakannya bukan hanya dalam kebaktian tetapi juga pembinaan spritualitas iman dan pelayanan bagi anak-anak, remaja, pemuda maupun kaum perempuan dan laki-laki, karena itu sangat penting.
Lebih lanjut dikatakannya, dari catatan dari keluarga Abraham-Latuperissa disampaikan bahwa doa menjadi kekuatan menghadirkan bangunan gereja Teofani. Disini ada kepercayaan bahwa akan ada perjumpaan dengan Tuhan, karena akan mendatangkan berkat tidak hanya dinikmati sendiri tetapi untuk banyak orang.
Untuk diketahui, tertuang dalam berita acara serah terima gedung gereja Toefani Jemaat GPM Tiakur, pihak keluarga Abraham-Latuperissa menyerahkan kepada pihak GPM gedung berukuran 26 x 29 m yang dibangun diatas tanah berukuran 42 x 64 m. (JM)