JURNALMALUKU-Beredar informasi di beberapa media yang menyebutkan bahwa Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Th. Noach tidak ikut serta dalam retret di Magelang. Informasi ini dipastikan tidak benar atau hoax.
Faktanya, Bupati MBD tetap mengikuti retret sebagaimana yang telah dijadwalkan.

Informasi tersebut dikonfirmasi oleh tokoh masyarakat Maluku Barat Daya, Yus Samuel Lakusa yang menyatakan bahwa kehadiran Bupati dalam agenda tersebut tetap berjalan sesuai rencana tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
“Kami sangat menyayangkan, pemberitaan tersebut seakan mengadu domba Bupati MBD, Benyamin Th. Noach dengan pemerintah pusat, bahkan disesali juga semacam mau membandingkan Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena dengan Bupati kami,” tegas Lakusa Via WhatsApp, Minggu (23/2/2025).
Lekusa bilang, penyebaran hoaks semacam ini berpotensi menyesatkan publik dan menciptakan kesalahpahaman di tengah masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, dengan selalu melakukan verifikasi melalui sumber-sumber yang kredibel dan resmi.
Karena, kata Lekusa, retret bagi seluruh kepala daerah di Magelang bertujuan untuk memberikan ruang refleksi, konsolidasi, dan penguatan kepemimpinan bagi para pemimpin daerah. Beberapa tujuan utama dari kegiatan ini antara lain:
1. Evaluasi dan Refleksi – Para kepala daerah diajak untuk mengevaluasi kinerja kepemimpinan mereka serta merefleksikan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan pemerintahan.
2. Penguatan Visi dan Misi – Retret menjadi ajang untuk memperkuat visi dan misi pembangunan daerah agar selaras dengan kebijakan nasional dan arah partai (jika diselenggarakan oleh partai tertentu).
3. Meningkatkan Soliditas dan Sinergi – Dengan berkumpulnya para kepala daerah, retret menjadi kesempatan untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam membangun daerah secara lebih efektif.
4. Pembinaan dan Strategi Politik – Jika retret diselenggarakan oleh partai politik, kegiatan ini juga dapat menjadi sarana pembinaan kader dan penyusunan strategi politik menjelang pemilu atau pilkada.
5. Meningkatkan Integritas dan Kepemimpinan – Para kepala daerah diberikan pembekalan terkait kepemimpinan yang berintegritas, transparansi pemerintahan, serta upaya pencegahan korupsi.
6. Menjaga Stabilitas dan Konsolidasi Nasional – Dalam beberapa kasus, retret juga bertujuan untuk meredam ketegangan politik serta menyelaraskan langkah kepala daerah dalam menghadapi isu-isu nasional dan daerah.
Dirinya menandaskan, retret ini sering kali menjadi bagian dari strategi pemerintahan untuk memastikan bahwa para pemimpin daerah tetap berada dalam satu visi besar dalam menjalankan tugasnya.(JM.TIM).