JURNALMALUKU– Gubernur Maluku Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Murad Ismail, S.H. M.H bersama istri Ny Widya Pratiwi Murad resmi menjadi anak adat desa Lauran dengan nama Lauran Aman dan Lauran Enan.
Diketahui nama adat yang diberikan kepada Gubernur dan Istri adalah nama dari bahasa yamdena dengan arti Ayah/ Bapak bagi masyarakat Lauran (Lauran aman) dan Ibu bagi masyarakat desa Lauran ( Lauran Enan).
Giat pengukuhan adat Gubernur bersama istri berlangsung di natar kamparesi dan maseltutul Desa Lauran kecamatan Tanimbar selatan kabupaten Kepulauan Tanimbar, kamis (14/7)
Dalam sambutannya, Gubernur maluku ke 13 itu menyatakan Tanimbar adalah tempat yang indah dan memposona. Selain sumberdaya alam, banyak budaya dan seni seperti seni ukir, seni tari, seni tenun yang mengglobal.
“Saya bersyukur dapat tiba dan diterima dengan penuh keramahan. Saya dengan tulus menyampaikan terima kasih atas pemberian nama adat Lauran Aman yaitu bapak bagi semua masyarakat Lauran dan istri saya, Lauran enan yaitu ibu bagi semua masyarakat Lauran.
telah tiga kali saya diberikan gelar adat di Tanimbar. Pertama pada tahun 2018 di desa Olilit dengan nama Amasaman dan istri saya Amasenan, di desa Sifnana saya dan istri juga diberi gelar adat Mel Ame dan Mel Ene atau sebagai pohon beringin”. Ujar Gubernur Murad
Lebih lanjut dalam sambutannya ia mengatakan, Pemberian gelar adat tersebut adalah strategi budaya untuk selalu merawat, menjaga dan mengembangkan adat dan budaya Tanimbar sehingga dapat berkontribusi bagi budaya nasional.
Dirinya dengan lantang menyuarakan untuk menjaga gelar yang telah diberikan hingga akhir hidup.
” Saya akan mengingat serta ikut bertanggung jawab untuk menggali sumberdaya alam di Tanimbar ini untuk semata-mata mensejahterakan masyarakat di Tanimbar,” ungkapnya.
Gubernur juga menambahkan jika masyarakat Kepulauan Tanimbar adalah masyarakat yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai adat serta menghormati pemimpin dan orang yang lebih tua.
“dibalik gelar ini tersimpan tanggungjawab untuk menjaga dan membimbing masyarakat menuju masa depan yang sejahtera.
Semoga dengan pertolongan Tuhan yang maha kuasa, saya dan istri dapat menjadi Aman dan Enan yang baik serta bijaksana untuk membawa kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat Tanimbar namun juga Maluku.
Saya berharap masyarakat Tanimbar bahwa adat dan budaya merupakan warisan leluhur yang didalamnya ada nilai-nilai penghormatan dan sopan santun untuk itu masyarakat selalu dan senantiasa menjaga dan merawat adat dan budaya ini untuk kemaslahatan bersama”. Ujar Murad Ismail.
Mengakhiri sambutannya Gubernur mengatakan bahwa, Kita sedang mengalami perubahan yang revolusioner dalam segala dimensi kehidupan. Berbagai perkembangan di era digital terdapat Kebaikan namun juga ancaman terhadap tatanan adat dan budaya. Oleh sebab itu saya mengimbau kepada masyarakat Tanimbar khususnya para generasi muda Tanimbar untuk bertindak sebagai agen-agen budaya di era digitalisasi ini. (JM/AM)