JURNALMALUKU–Pulau Kisar kembali dihadapkan pada persoalan kelangkaan minyak tanah jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak tanah subsidi, meski pasokan baru masuk pada 1 Desember 2025.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya, saat dimintai keterangan melalui WhatsApp pada Jumat (5/12/2025), mengungkapkan bahwa pasokan minyak tanah subsidi sebesar 30 ton telah didistribusikan ke lima pangkalan. Rinciannya yaitu: Pangkalan AA Mandiri menerima 10 ton, Pangkalan Empat Saudara 5 ton, Pangkalan Momoryau Oirata Timur 5 ton, Pangkalan Akhere Puthair Barat 5 ton, dan Pangkalan Tiga Saudara Puthair Barat 5 ton.
Setiap pangkalan menerapkan sistem zonasi bagi warga yang ingin membeli minyak tanah. Pemberlakuan zonasi dimulai sejak Selasa, 2 Desember 2025, di mana warga wajib membawa KTP untuk dilayani. Berdasarkan zonasi tersebut, sebagian warga diarahkan untuk membeli di Pangkalan Momoryau. Namun, sesampainya di lokasi, stok minyak tanah sudah habis. Karena aturan zonasi yang ketat, warga tidak dapat membeli di pangkalan lain, meskipun mereka mencoba berpindah.
“Kami sudah ikut aturan, bawa KTP, antri dari pagi, tapi sampai di pangkalan ternyata habis. Ke pangkalan lain juga tidak bisa, karena katanya harus ikut zonasi,” keluh warga tersebut.
Warga juga menyesalkan waktu pelayanan yang sangat terbatas. Mereka sudah mengantre sejak pukul 09.00 pagi, namun pemilik pangkalan baru membuka layanan pada pukul 11.00 dan kembali menutup pukul 13.00. Akibatnya, banyak warga yang tidak terlayani dan pulang dengan tangan kosong.
Lebih ironis lagi, bagi warga yang berhasil membeli, jatah yang diberikan sangat minim. “Kami hanya dapat satu jeriken lima liter. Itu pun setelah antri berjam-jam,” ujar sumber tersebut.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran, terutama jelang perayaan besar keagamaan, di mana kebutuhan minyak tanah meningkat. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan agar distribusi lebih merata dan tidak menyulitkan masyarakat. (JM–AL).

