JURNALMALUKU – Sikap tak beretika salah satu ASN yang mencoba Melerai pertemuan antara Pemda Kepulauan Tanimbar, Unsur Anggota DPRD, Camat, Para Kepala Desa Seira Blawat dan Kapolsek Wermaktian baru – baru ini ramai dibicarakan masyarakat di Daerah itu.
Pasalnya pada pertemuan Siang kemarin selasa (17/5) soal Bon Ret yang santer menjadi konsumsi publik Tanimbar hingga kini, sempat tertunda akibat salah satu ASN Dien Boritnaban yang mencoba menerobos masuk serta mengaku sebagai delegasi masyarakat pemilik material (Batu dan Pasir) untuk mengikuti rapat dimaksud.
Jidon Kelmanutu yang dimintai keterangan mengatakan, dirinya tidak merasa bahwa melakukan tindakan kekerasan terhadap Dien Boritnaban.
” Saya tidak pernah melakukan tindakan seperti yang dikatakan Saudara Dien dalam berita salah satu media online baru – baru ini”. Ujar Jhon
Lebih lanjut kata Jhon tindakan yang benar ialah dirinya mendorong Wajah Dien Menggunakan Buku notes miliknya karena merasa Dien sudah tidak beretika apalagi yang bersangkutan merupakan Saudaranya
” Dia adik saya, saudara saya maka saya tegur dia sebagai kakak, namun dirinya balik bersuara dengan nada kasar ” Anda siapa” dan bahkan dia menyangkal saya bukan saudaranya ” Saya tidak punya sdr kepada anda”, Hal itulah yang bikin saya naik pitam sehingga saya dengan reflek medorong pipinya menggunakan buku notes berwarna hitam yang saya pegang bukan saya tampar dengan tangan” Beber Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar Tersebut.
Masih berlanjut kata Jhon, bahkan dirinya (Dien) sempat melontarkan kalimat ” Kalian ini semua Bersekongkol dengan Bupati, Kalian Semua Penjilat “, kalimat ini siap yang tidak emosi. Padahal yang datang mengikuti rapat adalah sdr – sdrnya sendiri, Sebut Saja Camat Jemi Sabono, Kapolsek Luki Kora, Nikson Lartutul, serta para Kades dan delegasi yang hadir pada saat itu.
Sementara terkait pemberitaan, akui Jhon bahwa sama sekali dirinya tidak dikonfirmasi terlebih dahulu perihal pemberitaan di salah satu media online tersebut.
” Saya tidak pernah dihubungi untuk meminta keterangan terkait isi berita, saya di telpon oleh wartawan media Gardanews.com usai berita tersebut firal di media – media sosial”. Tandas Jhon sembari mengatakan, wartawan harus Cek and ricek jangan berita sudah dinaikan baru meminta klarifikasi
Ditempat yang sama Camat Wermaktian Jemi Sabono menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Oleh Dien Dalam berita tidak sesuai fakta di lapangan dan apa yang disampaikan Pa Jhon Kelmanutu itu baru benar.
” Apa yang diberitakan tidak sesuai kondisi lapangan, kata ditampar saja sudah tidak benar apa lagi dirinya diseret?? , kejadian itu bermula saat Sdr kami Dien Memaksa menerobos untuk mengikuti rapat, lalu saya sampaikan bahwa sesuai arahan yang bisa masuk hanya pemilik material, untuk honorer dan ASN dilarang masuk.
Sabono kembali membenarkan apa yang disampaikan Jhon bahwa, siapapun pasti tak Terima sikap sdr Dien, paksa menerobos masuk mengatasnamakan masyarakat padahal yang telah disampaikan bahwa hanya yang bole masuk adalah pemilik material bukan orang lain. Dien mengaku sebagai delegasi namun sampai dengan Rapat itu kami akhiri sama sekali saya tidak tahu bahwa dia merupakan delegasi.
Sudah bgitu dengan suara lantang mengeluarkan kalimat kalimat yang tak pantas membuat seisi kantor Bupati keluar untuk menonton, nah hal itulah yang buat Jhon Kelmanutu menegurnya dan terjadilah tindakan seperti yang di katakan Jhon tadi”. Ujar Camat sembari mengatakan, sempat saya juga naik pitam pada kegiatan beberapa waktu lalu di kecamatan yang mana ketika saya ingin menjelaskan alur soal bon ret Dien langsung mengatakan Bapa baru seumur jagung jadi Camat jadi tidak perlu menjelaskan, saya ini sudah berjuang sejak dulu untuk hak rakyat.
Senada dengan itu, Kades Temin yang dimintai keterangan terkait keterlibatan Dien Sebagai delegasi mengatakan tak Tahu.
” Soal delegasi yang disampaikan oleh sdr Dien saya tidak tahu, alasnya saya tidak pernah diberitahu oleh siapapun hingga rapat Kemarin “.Tandas Kades (JM.AM)