JURNALMALUKU-Respon Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Tiakur lakukan Audiens dengan Pemerintah Daerah MBD yakni Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda (EKSDA) MBD Jumat (22/07/2022).
Audiensi GMKI itu di sambut hangat oleh Kabag EKSDA Ronaldo Suryadi Noach S.Pi di ruangan kerjanya.
Ketua Cabang GMKI Tiakur
Yandri Porumau mengatakan bahwa audiens bersama Kabag EKSDA MBD terkait mempertanyakan apa penyebab kelangkaan BBM di kota Tiakur akhir-akhir ini.
Selain mempertanyakan penyebab kelangkaan BBM, GMKI Tiakur juga menyampaikan beberapa poin-poin sebagai rekomendasi pikir kepada Pemda MBD dalam hal EKSDA MBD sebagai berikut:
- Pihak EKSDA harus melakukan pengawasan lebih intesif terhadap harga BBM di Maluku Barat Daya
- Pihak ESKDA harus berkoordinasi dengan pangkalan2 terkait pendistribusi minyak non subsidi (perlamax) lebih banyak kuota dari pada kuota minyak subsidi (pertalite) sehingga berdampak buruk bagi masyarakat.
- GMKI Tiakur bersama2 dengan Pemerintah Daerah MBD untuk berkomitmen membangun depot pertamina, untuk itu dalam agenda2 GMKI tetap GMKI Tiakur menyuarakan hal tersebut.
Kabag EKSDA Ronaldo Suryadi Noach, S.Pi menyampaikan apresiasinya kepada GMKI Tiakur.Menurutnya GMKI Tiakur selalu Peka dan merespon hal-hal yang terjadi di kabupaten MBD untuk itu saya ucapkan terimakasih.
“Sebagai generasi muda yang cinta akan negeri ini sudah sepatutnya tidak tinggal diam ketika melihat keadaan-keadaan ini,” pungkasnya.
Ronaldo juga menjelaskan bahwa, Kelangkaan BBM yang sedang terjadi di Tiakur belakangan ini lebih di sebabkan oleh faktor cuaca yang mana gelombang dan angin kencang membuat kapal-kapal tidak di ijinkan berlayar demi keselamatan
Lanjutnya, selain itu juga, faktor cuaca, faktor regulasi pemesanan juga menjadi salah satu penyebab.
“Proses pemesanan BBM tidak bisa main pesan saja, agen sebelum memesan harus pastikan dulu penampungannya sudah benar-benar kosong baru bisa pesan lagi, jika belum kosong di wadah penampungan maka belum bisa melakukan pemesanan” jelasnya
Ronaldo juga menambahkan bahwa solusi terbaik mengatasi permasalahan kelangkaan BBM di Maluku Barat Daya adalah percepatan pembangunan depot pertamina, selain mengatasi kelangkaan BBM dengan adanya depot pertamina juga memudahkan kontrol terhadap harga BBM di MBD dengan sistim satu harga.
“Saya berharap GMKI dapat bersama dengan pemerintah daerah untuk mendorong percepatan pembangunan depot pertamina, di setiap kesempatan dalam agenda-agenda organisasi nasional maupun daerah kiranya ade-ade GMKI selalu menyuarakan untuk pembangunan depot pertamina di Maluku Barat Daya”harapnya.
Perlu di ketahui bahwa beberapa minggu belakangan ini di Tiakur terjadi kelangkaan BBM khususnya jenis pertalite dan pertamax bahkan akibat dari kelangkaan BBM tersebut untuk mendapatkan BBM masyarakat harus mengeluarkan uang lebih dari biasanya yang mana dari 15ribu/liter bisa menjadi 30-40ribu/liter.(JM.Cd)