JURNALMALUKU-Seira Blawat adalah sebuah Icon Tanimbar Bagian Barat. Pulau emas diselimuti kekayaan alam laut dan darat, menjadikan pulau ini selalu menarik dikunjungi. Secara geografis, pulau Seira berada persis di laut Tanimbar berbatasan dengan Negara tetangga Timor Leste, Australia dan Pulau Babar Indonesia.
Secara sosial, Pulau Seira memiliki kekayaan budaya dan telah menghasilkan banyak SDM yang tersebar di Nusantara. Dan dalam konteks Tanimbar, pulau Seira yang tergabung dari Lima (5) Desa melengkapi kapasitas pulau ini yang selalu diperhitungkan.
Banyak SDM handal, mantan Wakil Bupati periode 2017-2022, Agustinus Utuwali, Anggota dan Wakil Ketua DPRD KKT, Jidon Kelmanutu, Anggota dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Melkianus Sairdekut bahkan banyak kader pemimpin di tingkat eksekutif KKT.
Saat ini, Melkianus Sairdekut mencalonkan diri sebagai Bupati KKT periode 2024-2029. Saat ini jadwal kampanye Pilkada 2024 sedang berlangsung di seantero KKT.
Dalam pantauan media ini, tidak ketinggalan, pasangan Ricky Jauwerissa yang berpasangan dengan dr. Juliana Catharina Ratuanak tengah menggelar kampanye dan sosialisasi di pulau Seira. Kedatangan pasangan Jargon BerSATU ini sejak pagi pukul. 10.00 WIT disambut dengan meriah dan penuh keramah tamahan oleh pendukung serta timnya.
Saat kampanye akan dimulai, terlihat konsentrasi massa pendukung Melkianus- Kelvin yang disebut dengan jargon Manyala Kaka (MK). Konsentrasi massa MK ini melakukan keributan dan profokasi-profoksi yang sangat mengganggu.
Sekretaris Tim BerSATU, Poli Abeyaman mengatakan, ketika kampanye diisi dengan orasi politik pertama, Agus Utuwaly, disusul Sony Hendra Ratissa dan ketiga Dimas Luanmase seorang putera asli Seira ikut meramaikan Kampanye tersebut.
Saat Dimas Luanmase sedang berorasi, kata Abeyaman, meletus provokasi dan hampir saja terjadi bentrokan yang tak terhindarkan. Terjadi pembongkaran tenda kampanye serta lemparan batu ke arah tenda tempat digelarnya kampanye Paslon nomor 3, Jargon BerSATU ini.
“Alhasil, Tim Korcam dan Kordes serentak mengevakuasi pasangan Ricky-Juliana ke tempat yang aman di Rumah Agus Utuwaly di desa Kamatubun,” ungkap Abeyaman kepada wartawan di Saumlaki, Senin (28/10/2024).
Dirinya menegaskan, sejenak kita memandang peristiwa yang terjadi sekejap mata, kita pasti berpendapat berbeda-beda. Tapi satu yang pasti adalah bahwa gambaran kejadian tersebut menunjukkan betapa bobroknya moral etika dan mentalitas pendukung Melkianus Sairdekut-Kelvin Keliduan.
“Peristiwa pembubaran kampanye tersebut adalah gambaran betapa kejamnya Paslon MK dalam memberi didikan yang tak beretika bagi pendukungnya yang ada di Seira,” kata Abeyaman.
Pertama, ujar Sekretaris BerSATU ini, pelanggaran aturan Pilkada, yakni mengganggu pelaksanaan Sosialisasi pasangan peserta Pilkada dan mengganggu ketentraman orang melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Kampanye Politik.
“Dengan peristiwa ini, Tim BerSATU berkesimpulan bahwa telah terjadi tindak Pidana Pilkada yang sesungguhnya harus diberi sanksi hukum yang tepat dan sesuai aturan yang berlaku,” ungkapnya.
Selanjutnya, melalui peristiwa ini, terang-terangan pasangan MK telah merencanakan niat jahat terhadap para paslon lainnya ketika ingin berkampanye di Seira yang dianggap basisnya pada Pilkada KKT. Melkianus yang adalah Ketua Umum Angkatan Muda Protestan Maluku seyogyanya paham tentang ajaran hukum tabur tuai namun kita mendoakan semoga Tuhan menjauhkan hal-hal buruk kepada sang Ketua Umum Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku.
“Pelajaran penting disini adalah, bahwa dengan kejadian provokatif pendukung MK, menunjukkan betapa rendahnya kwalitas diri seorang Melkianus yang membanggakan diri adalah Politisi besar dan menjabat Anggota DPRD Maluku tiga periode. Semua kebanggaan Melkianus sebagai politisi kawakan Tanimbar, kini sirnah karena dipermalukan dengan rancangan peristiwa recehan yang tak pantas dibanggakan oleh seorang Melkianus Sairdekut,”tandas Abeyaman dengan kesal.(JM.ES).