JURNALMALUKU–Menjelang perayaan Natal 25 Desember 2025 dan memasuki Tahun Baru 2026, semangat kasih dan kepedulian kembali diwujudkan melalui aksi nyata di tengah masyarakat. Pada Sabtu, (20/12/2025), Ronaldo Wolantery, yang akrab disapa Onald, melaksanakan kegiatan pemberian bantuan sosial kepada warga di Desa Manuwui, Kecamatan Babar Barat.
Kegiatan tersebut menjadi potret nyata kepedulian terhadap sesama, khususnya masyarakat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Dengan penuh kesederhanaan namun sarat makna, bantuan disalurkan secara langsung kepada warga yang benar-benar membutuhkan, tanpa seremoni berlebihan, namun menghadirkan kehangatan dan harapan bagi para penerima.
Sasaran utama dari kegiatan sosial ini adalah para janda serta orang tua lanjut usia yang tergolong tidak mampu dan selama ini berjuang keras memenuhi kebutuhan hidup di tengah kondisi ekonomi yang serba terbatas. Berdasarkan data panitia, sebanyak 22 orang tercatat sebagai penerima bantuan dalam kegiatan tersebut.
Mereka dipilih secara selektif dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Setiap penerima memperoleh satu paket bantuan berupa beras seberat 5 kilogram, gula pasir satu bungkus besar, serta deterjen Rinso seberat 1 kilogram. Meski terlihat sederhana, bantuan ini memiliki arti yang sangat besar, terutama menjelang perayaan Natal, di mana kebutuhan rumah tangga cenderung meningkat sementara kemampuan ekonomi para penerima sangat terbatas.
Raut wajah haru dan mata yang berkaca-kaca tampak jelas dari para lansia dan janda saat menerima bantuan, sebagai ungkapan syukur atas perhatian dan kepedulian yang mereka rasakan.
Dalam keterangannya kepada media ini, Ronaldo Wolantery menegaskan bahwa kegiatan sosial ini dilakukan murni atas dasar keikhlasan dan panggilan hati nurani. Ia menepis anggapan bahwa bantuan tersebut dilandasi oleh kepentingan tertentu atau sekadar upaya mencari popularitas. Menurutnya, berbagi kasih kepada sesama adalah kewajiban moral dan wujud nyata dari iman yang hidup, yang harus diwujudkan melalui tindakan nyata, bukan sekadar ucapan.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan berbagi ini bukanlah hal baru yang dilakukan secara insidental. Selama dua hingga tiga tahun terakhir, kegiatan serupa telah rutin dilaksanakan setiap akhir tahun. Konsistensi tersebut, menurutnya, merupakan bentuk komitmen pribadi untuk terus hadir dan berbagi di tengah masyarakat, khususnya bagi mereka yang paling membutuhkan uluran tangan.
“Semua ini saya lakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kasih dan berkat Tuhan Yesus yang selalu menyertai saya, memberi kesehatan, umur panjang, serta rezeki yang cukup. Dari apa yang Tuhan percayakan, saya merasa terpanggil untuk berbagi kepada sesama, terutama para janda, duda, dan orang tua yang hidup dalam keterbatasan,” ungkap Ronaldo dengan nada penuh ketulusan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tidak ada unsur lain di balik pemberian bantuan tersebut selain keinginan tulus untuk meringankan beban hidup masyarakat yang membutuhkan. Baginya, berbagi kasih adalah wujud iman yang diwujudkan dalam perbuatan nyata, sehingga dapat dirasakan langsung oleh mereka yang paling membutuhkan perhatian dan kepedulian.
Kegiatan sosial ini pun mendapat apresiasi luas dari masyarakat setempat. Banyak warga menilai bahwa aksi kemanusiaan tersebut menjadi penguat harapan di tengah kesulitan hidup, sekaligus menghadirkan makna Natal yang sesungguhnya—kasih, kepedulian, dan kebersamaan. Di tengah keterbatasan, bantuan ini tidak hanya mengisi kebutuhan dapur, tetapi juga menghangatkan hati serta meneguhkan keyakinan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan hidup.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, aksi kemanusiaan seperti ini menjadi pengingat bahwa semangat berbagi dan saling mengasihi masih hidup dan tumbuh di tengah masyarakat. Bantuan yang mungkin tampak kecil di mata sebagian orang, justru menjadi berkat besar bagi mereka yang menerimanya, sekaligus menjadi teladan bahwa kasih sejati selalu menemukan jalannya melalui perbuatan nyata. (JM–AL).

