JURNALMALUKU-Keinginan akan masyarakat di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) untuk menjadi kaya, khususnya generasi muda atau para pencari pekerjaan. Mestinya mimpi itu atau cita-cita bukan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Kontrak Daerah. Seharusnya pilihan itu jatuh sebagai pengusaha muda, bergerak diberbagai bidang usaha yang beragam.
Hal ini disampaikan Bupati kabupaten MBD, Benyamin Thomas Noach, ST ketika memberikan sambutannya pada acara pelantikan dan rapat kerja Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) kabupaten MBD. Tepatnya di aula penginapan Michelle Celine desa Kaiwatu, jumat (19/03/2021). Realitanya ketika representasi itu banyak memilih menjadi ASN dan minim pilihan untuk menjadi pengusaha.
Dikatakan Noach, ketika kabupaten bertajuk kalwedo ini ingin maju mestinya butuh partisipasi generasi muda. Memilih untuk menjadi pengusaha jual ayam di pasaran, yang mendapatkan keuntungan besar. Berpenghasilan lebih baik daripada menjadi Pegawai Kontrak Daerah, sepatu menyala berpakaian rapi memiliki gaji setiap bulan sebesar kurang lebih Rp. 1 juta terus hutang.
Sebab ketika berbicara soal ada usaha belum tentu jadi pengusaha, tetapi pengusaha sudah tentu punya usaha. “Tidak ada peternak ayam kampung professional di kabupaten MBD, sehingga cari ayam kampung disini harganya sangat mahal ada di kisaran Rp. 150-250 ribu nilai jual satu ekor ayam. Tetapi ketika dicari ayam kampung di kota malah murah,” ungkapnya.
Harapannya, untuk para generasi muda di kabupaten MBD nantinya merubah pola pikir keinginannya menjadi ASN semata. Akan tetapi mestinya terampil sebagai pengusaha muda yang sukses dalam bidang usaha dengan keterampilan yang mumpuni. Kerja keras, pantang menyerah, keuletan, serta dibarengi dengan tekat yang kuat niscaya akan mencapai kesuksesan.