JURNALMALUKU-Koalisi Komunitas Alune-Wemale Raya Pulau Seram, Kabupaten Seram Bagian Barat (Kab. SBB), lewat Upu Latu dari daerah pegunungan Taniwel, Inamosol dan Elapaputi Banjiri dukungan kepada Murad Ismail dan Barnabas Orno.
Dengan mendukung pemerintahan Murad Ismail (MI) dan Barnabas Orno dengan hati yang tulus, serta berkomitmen tetap mengawal seluruh program-programnya di Kab.SBB khususnya daerah pegunungan SBB.
Koalisi komunitas Alune-Wemale Raya yang tergabung didalam 20 hingga 30 negeri lebih yang mendiami Pulau Seram Kab.SBB dengan komitmen tetap mendukung dan menyambut dengan sukacita kedatangan Gubernur Maluku ke daerah pegunungan Kab.SBB yaitu Pegunungan Inamosol dan pegunungan Taniwel.
Raja Negeri Hunitetu Ruli Latu (Komunitas Wemale) bersama Raja Negeri Neniari gunung Piter Rumasoal (Kominitas Alune), Sabtu (9/7/2022), bersepakat mengatakan, mereka akan tetap mendukung Murad Ismail dan Barnabas Orno, karena masa pemerintahan mereka, kita dapat merasakan pembangunan.
“Kami dari koalisi dua komunitas Alune dan wemale Raya tergabung di dalam Raja Negeri Riring, Raja Negeri Buria, Raja Negeri Laturake, Raja Negeri Neniari gunung, Raja Negeri Neniari gunung, Raja Negeri hunitetu, Raja Negeri Huku Anakota, Raja Negeri Lomoly, Raja Negeri Lohia Sapalewa, Raja Negeri Rambatu sekiranya, tetap mendukung Bpk Murad Ismail dan Bpk Barnabas Orno karena selama ini kita bagian daerah pegunungan SBB tidak merasakan Pembangunan di segala bidang dengan adanya pemerintahan Bapa Murad Ismail kita dapat merasakan pembangunan,”ungkap kedua Raja tersebut.
Sementara itu, Anggota DPRD Kab.SBB dari Fraksi PDI Perjuangan Jodis Rumasoal SH. Menjelaskan, bahwa kunjungan kerja dan silaturami dengan Bapak Murad Ismail Gubernur Maluku adalah ucapan Terima kasih kepada Bapak Gubernur Maluku atas memberikan kontribusi besar kepada masyarakat pegunungan SBB.
“Yang masih terisolasi dalam hal ini penyerahan dokumen Ahli Fungsi Lahan status Jln Neniari Gunung Rumahsoal, Riring dan sekitarnya, peningkan lanjutan status Jln kairatu – Hunitetu, pembukaan SMA Riring-Rumahsoal, SMA Buria, SMA Hunitetu dan sekitarnya, pembangunan jembatan di beberapa titik salah satunya jembatan penghubung desa Laturake, tiga buah titik Telkomsel merah putih di desa Riring, Rumahsoal, Hunitetu,Wakolo, Patahuwe, Nurue, buria, lohia, laturake dan beberapa titik yang susah di jangkau jaringan Telkomsel,”ungkap Politisi Mudah PDI Perjuangan.
Politisi mudah ini menambahkan, dalam pertemuan tersebut Bapak Gubernur langsung menghubungi Via telepon bersama Menteri Telkomunikasi di jakarta agar persoalan Telkomunikasi di Kab.SBB harus di selesaikan.
“Saat itu bersama juga mencari solusi untuk persoalan Bencana Lonsor di Desa Huku Anakota, Pembangunan rumah layak huni dan berapa program lainnya yang dapat di alokasikan ke Kab.SBB tahun 2022 dan tahun 2023 mendatang,”terang Rumasoal.
Pendapat yang sama disampaikan Koalisi Komunitas Alune-Wemale Raya asal Pegunungan oleh raja Negeri Buria, Riring, Laturake dan Raja negeri Huku Anakota bahwa, pertemuan dengan Bapak Gubernur bersama kami raja – raja dan masyarakat Kab.SBB merupakan hal yang selama ini baru terjadi dari pada pimpinan sebelumnya.
“Karena selama ini kami lihat bahwa tidak ada istri gubernur yang turung langsun ke masyarakat baik di Pesisir maupun di daerah pegunungan baru terjadi pa istri Gubernur Maluku Ibu Widya Pertiwi Murad Ismail merupakan representasi Bapak Gubernur Maluku dan beberapa persoalan dapat di respons oleh Pemerintah Provinsi Maluku,”terang mereka.
“Kunjungan para raja-raja yang mendiami Pedalaman Nunusaku merupakan negeri adat dan budaya memberikan penghargaan dan patut di sebut dengan gelar Upu Latu Maluku bapak Murad Ismail Gubernur Maluku dan Ina Latu Maluku Widya pertiwi Murad Ismail ketua PKK Provinsi Maluku,” kata Raja – Raja Koalisi suku Alune – Wemale asal daerah Pengunungan Kab SBB.((Tim).