JURNALMALUKU-Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) menggelar kegiatan Bacarita Kalebat “Kolaborasi Stakeholder Berantas Stunting” berlangsung di Aula Puskesmas Wamsisidi, Rabu (20/9/2023).
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Alberto Solissa menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang digagas sebagai bentuk sosialisasi dan diskusi bagaimana mengkolaborasikan semua Stakeholder di Kabupaten Buru Selatan dalam memberantas stunting.
“Selain sosialisasi tentang percepatan penurunan stuting, reformer juga mensosialisasikan tentang penggunaan aplikasi Kalebat sebagai bentuk stakeholder memantau dan melaporkan perkembangan stunting secara terintegrasi bagi semua Desa di Kecamatan Waesama,”ungkap Solissa kepada wartawan Via Whatsapp, Kamis (21/9/2023).
Dirinya mengatakan, output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah, seluruh stakeholder di Kecamatan Waesama memahami apa itu stunting dan pencegahannya.
“Seluruh stakeholder berkomitmen dan bersepakat bahwa akan bergerak cepat melakukan aksi nyata sebagai bagian dari kolaborasi memberantas stunting, Stakeholder mengetahui cara penggunaan Aplikasi Kalebat,”terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buru Selatan, Gerson Elyasar Silsily yang juga Ketua TPPS menegaskan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buru Selatan untuk menurunkan angka stunting. Langkah-langkah yang dilakukan yakni dengan turun langsung ke daerah atau wilayah yang menjadi lokus stunting.
Dirinya juga menambahkan, bukan hanya itu, kolaborasi yang dilakukan Pemkab dengan sejumlah stakeholder dipastikan bisa menurunkan angka stunting di Bursel pada tahun 2022 kemarin berada di angka 41, 6 persen.
“Saya sangat yakin dengan berbagai langkah yang telah dilakukan oleh Tim Percepatan Penaggulangan Stunting (TPPS) bersama Pemkab, dan staholder lain, angka stunting di Bursel dalam tahun ini bisa turun,”harapnya.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 September 2023 jam 9 pagi bertempat di Aula Puskesmas Wamsisidi hadiri oleh 21 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing Stakeholder dari masing-masing desa sebagaimana daftar hadir terlampir.
Di waktu yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buru Selatan Wa Jeny juga menegaskan, bahwa semua puskesmas akan diwajibkan menginput aplikasi Kelebat, agar Buru selatan punya data stunting yg dapat d konsumsi oleh semua stakeholder dan dari situ stekholder juga dapat ikut bergerak dalam pemberantasan stunting.
“Pemerintah telah menjadikan pencegahan stunting sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Karena itu guna mencapai target 14% maka perlu intervensi melalui program dan kegiatan pada setiap OPD,”ujarnya.
Dirinya menandaskan, pilar penting yang perlu dilakukan adalah adanya konvergensi yang mutlak diperlukan, serta sumber pembiayaan jika hal ini tidak ada maka upaya percepatan pencegahan stunting tidak akan maksimal.(JM.ES).