JURNALMALUKU-Pengunduran diri Johanis Labobar (JL) Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) kemarin, dinilai memcari alasan tepat untuk keluar dari partai.
Hal ini diungkapkan, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kepulauan Tanimbar Hendrikus Serin, SH kepada media via Telepon Seluler (Ponsel), Senin (30/1/2023).
“Terkait dengan ketua Bapilu JL yang mundur dari Partai Hanura, itu sebenarnya keinginan beliau sendiri yang cuma mau mencari celah atau alasan tepat untuk mengundurkan diri dari partai, dengan memojokkan Partai Hanura dari sisi religi atau dari sisi keagamaan yang disebut politik identitas. Semua tudingan itu tidak benar,” jelas Serin.
Serin juga mengatakan, kami sangat membuka diri yang namanya Hendrikus Serin ini, sangat membuka diri kepada semua pihak, sehingga kembali kepada semua figur-figur yang ingin bergabung dengan partai Hanura. Apakah dia benar-benar mau bergabung dengan partai Hanura untuk berorganisasi atau tidak.
“Saya cuma mau menggaris bawahi bahwa dalam berorganisasi ini, saya kutip salah satu tokoh agama yang berjasa untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa yaitu Tuhan kita. Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan bahwa ” Jika engkau mengikuti aku maka engkau harus menyangkal dirimu sendiri,”kutip Serin.
Dirinya menerangkan, ini artinya bukan menyangkal diri secara fisik, tetapi menyangkal diri dari sisi hak-hak pribadi, ditinggalkan sebagian untuk bergabung dalam sebuah organisasi untuk membesarkan organisasi dan untuk kepentingan orang banyak.
“Bagaimana kalo kita tidak menyangkal diri bagaimana kita bergabung dengan karakter, figur-figur atau oknum-oknum atau anggota-anggota yang berasal dari keluarga yang berbeda latar belakang pendidikan yang berbeda. Itu semua kita berada dalam satu wada yang disebut hati nurani,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, ingin bergabung dengan partai Hanura itu seperti apa. Baru kita menggabungkan diri untuk sama-sama membangun partai ini untuk membicarakan atau untuk membahas dan memperjuangkan kepentingan orang banyak bukan kepentingan orang per orang.
“Saya sebut saja beliau sebagai mantan ketua bapilu ini, saya tidak pernah menyepelekan atau menganggap sepele orangnya setiap kali pertemuan, saya selalu layangkan undangan atau saya WA bahkan saya telpon untuk mengajak beliau dalam rapat,” kata Serin.
Kemarin, ujar Serin, setelah pulang dari Rapim itu, saya ajak diskusi untuk membahas hasil rapat yang nantinya dibawa didalam rapat pengurus jadi yang saya ajak. Saya WA japri masing-masing untuk hadir itu, orang-orang yang memang saya anggap mereka punya andil, mereka punya potensi, mereka punya kemampuan untuk berada dalam sebuah diskusi untuk membahas hal-hal penting untuk kepentingan partai.
“Jadi saya andil dalam diskusi dulu setelah itu baru kita buat dalam agenda rapat yang nantinya dibawa ke dalam rapat bersama pengurus jadi itu masi bersifat WA untuk berada dalam diskusi,” ujarnya.
Serin juga mengaku, bahwa beliau (JL-Red) sudah duga memang sebelum beliau minta saya untuk dirinya mundur dari partai Hanura, tapi kita masih gantung bahkan kita masih mengatakan bahwa pikir baik-baik dulu sebelum keluar.
“Beliau juga sudah pernah menyatakan pendapat bahwa jika salah satu anggota DPR kita yang dari dapil 3 itu masi mencalonkan diri dari partai maka dia akan coret, tapi saya bilang tidak segampang itu anda mencoret tanpa melihat kesalahan-kesalahan orang itu,”terangnya.
Kedua, kata Serin, bahwa ia menyatakan pernyataan juga bahwa ketika anggota DPR dari dapil 3 itu masi mencalonkan diri maka saya harus mengundurkan diri dari partai. Sampai sekarang ini kita tidak mengusulkan dari yang bersangkutan.
“Berikut beliau ini ada mendapatkan iming-iming untuk menggantikan anggota DPR dari partai lain, itu tidak perlu disebut itu beliau sendiri yang tau. Tapi saya bilang ale sudah ada di Hanura tidak mungkin lagi PAW orang, ale sudah tercatat di lembaran Negara yang disebut struktur yang terdaftar di Kemenkumham lalu ale sendiri sudah mendapat KTA dari Hanura tidak mungkin ale menggantikan. Tetapi kalau itu merupakan cita-cita bagi saya oke-oke saja tapi pertimbangkan baik-baik,”tutur Serin dengan dialeg khas Tanimbarnya.
Dirinya juga mengatakan, ternyata pada saat diskusi lalu beliau tidak diakomodir atau beliau sudah ditawarkan tapi memilih diluar dari panitia penerimaan calon, lalu beliau ngambek lalu keluar, beliau WA saya bahwa tidak mencerminkan Nasionalis.
“Kita sudah undang, kita sudah tawarkan tapi ale menolak lalu bagaimana ale menilai kita bahwa tidak Nasionalis,”tanya Serin.
Serin bilang, jadi kalau kita lihat dari rentetan-rentetan peristiwa pernyataan-pernyataan dia bahwa terkait dengan beliau punya pernyataan mundur untuk menggantikan anggota DPR lain yang di partai lain itu kita tolak, kita masih rayu-rayu beliau. Terus yang berikut bahwa beliau menyatakan bahwa ketika anggota DPR dari Tanut dapil 3 Hanura punya itu, kalau tidak di PAW maka beliau mundur. Pernyataan berikut lagi bahwa kalau beliau masi terdaftar maka beliau sebagai ketua Bapilu akan coret dari daftar nama caleg.
“Nah pernyataan-pernyataan ini kan kita bisa ambil kesimpulan bahwa memang beliau ini sudah rencana keluar tetapi beliau cari moment untuk keluar agar tidak mencederai orang lain,”ungkap Serin.
Serin juga menegaskan, kalau sudah keluar begitu kan kita tidak melarang, tapi jangan lalu melakukan pembusukan terhadap partai. “ale keluar juga kan kita tidak lalu menjelek-jelekan ale keluar, kita juga tidak pecat kok,”tandasnya.(JM.ES).