JURNALMALUKU-Para penyelam di Desa Waturu, Kecamatan Nirunmas, Kepulauan Tanimbar, mengembalikan sepatu katak yang sebelumnya diberikan oleh Pemerintah Desa (Pemdes).
Alat selam tersebut, dinilai tidak memenuhi standar kualitas, sehingga berisiko bagi keselamatan mereka saat bekerja di laut.
Menurut salah satu penyelam yang enggan disebutkan namanya, sepatu katak yang diterima cepat rusak dan kurang fleksibel di dalam air. “Kami sangat bergantung pada peralatan menyelam untuk mencari nafkah. Kalau alatnya tidak sesuai standar, bisa berbahaya bagi kami,” ujarnya kepada media ini via whatsapp, Kamis (13/3/2025).
Pengembalian peralatan ini memunculkan tanda tanya di kalangan masyarakat terkait kualitas pengadaan barang di desa. Beberapa warga menduga ada ketidaksesuaian dalam proses pengadaan, terlebih setelah mencuatnya dugaan penyalahgunaan Dana Pendapatan Asli Desa (PAD) Waturu oleh kepala desa beberapa waktu lalu.
Penyelam juga meminta, agar pemerintah lebih berhati-hati dalam memilih alat selam dan melibatkan para penyelam dalam proses pemilihan peralatan. “Kami butuh barang yang benar-benar bisa digunakan dengan aman. Jika diberikan sesuatu yang tidak layak, itu sama saja membahayakan nyawa kami,”tambahnya.
Tak hanya itu, para penyelam juga mendesak Inspektorat Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk segera mengaudit penggunaan dana desa yang telah digelontorkan untuk pengadaan sepatu katak tersebut. Mereka berharap ada transparansi dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan anggaran desa agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(JM.ES).