JURNALMALUKU-Wakil Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Agustinus Lekwarday Kilikily menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di SMA Negeri 13 Tiakur, Sabtu (23/7/2022).
Kilikily dalam sambutannya menyampaikan, kualitas anak dan generasi muda sangat menentukan tingkat kemajuan sebuah bangsa, setiap anak perlu mendapatkan kesempatan
yang dan seluas-luasnya untuk tumbuh
berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial.
“Anak juga harus memperoleh perlindungan dan memperoleh hak-haknya,”tegas Wakil Bupati.
Dirinya menuturkan, upaya anak membangun karakter merupakan kewajiban berkelanjutan dan hasilnya akan terlihat dalam beberapa dekade mendatang.
“Pemenuhan atas hak-hak anak dimasa sekarang merupakan jaminan atas ketersediaan Sumber Daya Manusia unggul Maluku Barat Daya maupun Indonesia dimasa depan,”kata Kilikily.
Menurut Wakil Bupati MBD, betapa pentingnya posisi anak sebagai elemen dari masyarakat, maka sejak tahun 1984 Pemerintah menetapkan tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional (HAN).
“Peringatan Hari Anak Nasional dilaksanakan setiap tahun baik ditingkat pusat maupun daerah. Hal ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa anak merupakan individu yang unik dan penuh dengan potensi,”ujarnya.
Kilikily menegaskan, peringatan hari anak nasional merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
“Pelaksanaan Hari Anak Nasional tahun 2022 ini sudah mulai memasuki pasca pandemi, dimana terjadi perubahan dalam pola kehidupan anak, sehingga mengalami berbagai persoalan, antara lain penyesuaian kembali anak dalam kehidupan bermasyarakat, belajar, dan pemanfaatan waktu luang dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan,”tutur Wakil Bupati MBD.
Kilikily juga menuturkan, berdasarkan tantangan tersebut, maka tema Hari Anak Nasional tahun 2022 adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” Tema Hari Anak Nasional tahun 2022 diambil sebagai motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan Hari Anak Nasional tahun ini dan mendorong langsung berbagai pihak untuk memberikan kepedulian langsung di tengah-tengah masyarakat dan memastikan anak-anak Indonesia tetap tangguh menghadapi berbagai tantangan kepedulian dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak pada pasca pandemi COVID-19.
Dirinya menjelaskan, maraknya kekerasan terhadap anak adalah salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi, internet mampu menyajikan segala informasi termasuk hal-hal yang negatif yang dapat diakses oleh anak-anak.
“Di Maluku Barat Daya sendiri tercatat dari Tahun 2020 sampai awal tahun 2022 terdapat berbagai kasus kekerasan terhadap anak. Oleh karena hal tersebut, beberapa waktu yang lalu Pemerintah Daerah telah meluncurkan program inovasi “Selamat” yang artinya Selalu Menjadi Teman, yang dalam hal ini diharapkan agar semua elemen dimanapun berada untuk dapat menjadi teman bagi seluruh anak di Maluku Barat Daya, sehingga tidak terjadi lagi tindak kekerasan terhadap anak,”ulasnya.
Untuk itu, kata Kilikily, melalui program inovasi Selamat, Pemerintah Daerah telah bekerjasama dengan Klasis Leti Moa Lakor untuk layanan konseling dan Yayasan Gasera untuk pengadaan rumah aman bagi korban kekerasan terhadap Anak dan Perempuan yang pada saatnya akan dibentuk relawan Selamat pada setiap Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat Daya.
“Tentu ini menjadi pekerjaan tambahan orang tua, guru dan kita semua untuk melindungi dan menjamin pemenuhan hak anak demi kebaikan anak-anak kita di masa depan. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama memikirkan jauh ke depan bagi anak-anak kita demi masa depan Maluku Barat Daya nantinya,”Imbaunya.
Wakil Bupati MBD juga mengatakan, semua orang pasti berharap, bahwa masa depan daerah Maluku Barat Daya akan dikelola oleh insan-insan berintegritas, berkompeten dan berbudaya. Dipundak anak-anak inilah masa depan negeri kalwedo ini berada.
“Sesuai dengan Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, maka dalam waktu dekat Kabupaten Maluku Barat Daya akan menerima kunjungan dari ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam rangka Pencanangan Model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yaitu Desa Kroing di Kecamatan Babar Timur dan Desa Kaiwatu di Kecamatan Moa sebagai Model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, sebagaimana telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Maluku Barat Daya,”terang Kilikily.
Sebagai implementasi, tambahnya, dari perlindungan dan pemenuhan hak anak, akan dibentuk Forum Anak Kabupaten sampai pada tingkat Desa, dimana anak akan turut terlibat dalam pembangunan dengan menyuarakan hak anak dan sebagai wujud dari kepedulian terhadap Pelayanan Perempuan dan Anak telah
dibentuk Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten Maluku Barat Daya.
Wabup menghimbau, orang tua dan guru untuk mengembangkan disiplin pada anak, serta bantu anak untuk meningkatkan ketrampilan dan percaya diri, baik mengembangkan kontrol diri serta membimbing anak untuk dapat membuat keputusan yang dengan tetap menunjukan sikap respek dan hormat kepada orang lain.
Kilikily berpesan, agar anak-anak di Kabupaten Maluku Barat Daya dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan benar, menghormati orang tua dan guru, cintai keluarga, masyarakat, teman, tanah air, bangsa dan negara.
“Tunaikanlah ibadah, taatilah etika dan jadilah insan berahlak mulia, bangunlah solidaritas, kesetiakawanan dan toleransi serta semangat untuk maju, berprestasi dan berbagi. Selamat Hari Anak Nasional semoga anak-anak Maluku Barat Daya benar-benar menjadi anak yang berbudaya, mencerminkan identitas dan karakter dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia,”pungkasnya.(JM)