JURNALMALUKU– Memperingati hari Desa Asari Nusantara yang jatuh pada hari ini, Senin 20 Maret 2023, Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Agustinus Kilikily ikut Gerakan Penanaman Pohon serentak di Desa seluruh Indonesia.
Kegiatan Gerakan Penanaman Pohon serentak ini dilaksanakan di lokasi sumber air PDAM batu pica Kota Tiakur, Senin (20/03/2023).
Wakil Bupati MBD Agustinus Kilikily dalam sambutanya mengatakan, menyadari hutan berperan sebagai penyangga kehidupan sekaligus menyediakan hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK) kebutuhan pangan ketersediaan air, sumber energi dan jasa lingkungan lainya, termasuk penghasil oksigen, rekreasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
“Yang kurang terkendali saat ini kita semua di hadapkan pada kenyataannya bahwa lingkungan hidup telah rusak. Pencemaran udara mengakibatkan langit di atas kita kurang cerah kerena penuh dengan gas polusi, sementara itu, lahan disekitar kita sering terlihat gersang,dan hutan banyak yang rusak,” ujar Kilikily.
Dirinya mengatakan, akibatnya pada musim hujan kita mengalami bencana banjir. Sebaliknya pada musim kemarau kita mengalami kekeringan. Ini merupakan pertanda bahwa kondisi hutan dan lingkungan kita mulai rusak. Sebagian telah rusak, sehingga tidak berfungsi secara optimal. Hutan yang rusak tidak dapat lagi berfungsi sebagai pengatur tata air bagi kehidupan kita.
“Ini berbahaya. Ini harus kita hentikan. Untuk masa depan bumi kita, untuk masa depan generasi muda,karena yang kita miliki ini tidak boleh dianggap sebagai warisan nenek moyang, tetapi adalah sesuatu yang kita pinjam, milik generasi yang akan datang. Banjir bandang dan longsor yang telah merenggut korban jiwa, oleh karena itu kita harus segera merehabilitasi kawasan hutan dan lahan yang rusak, kemudian mengkonservasi hutan yang masi baik, penebangan liar harus di hentikan. Ilegal logging harus di tindak dan harus di beri hukuman bagi pelaku-pelakunya,”tuturnya.
Sesuai dengan prinsip kelestarian, ucap Kilikily, laju kerusakan hutan harua kita cegah sampai ambang batas minimal. Kita harus prihatin, bahwa hutan kita mengalami kerusakan lebih dari 2 juta pertahun. Kondisi buruk itu tidak boleh dibiarkan, dan harus kita hentikan mulai dari sekarang. Kita harus perangi terus menerus. Sehingga akhirnya hutan Itu menjadi lestari. Karena apabila dibiarkan, kemungkinan bencana alam dapat terjadi kembali, dan dapat terjadi setiap saat pada masa datang.
“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk bersungguh-sungguh menghentikan penyebab kerusakan hutan akibat penebangan liar, dan kebakaran hutan. Untuk itu, sekali lagi saya berharap kepada semua pihak, agar secara berusaha memperbaiki kerusakan hutan dan lingkungan yang telah rusak dan kritis,” ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan, sumber daya hutan dan lingkungan hidup merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan sosial, dan pembangunan budaya bangsa kita. Rusaknya sumber daya hutan dan lingkungan akan sangat berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap keberlanjutan atau sustainable kehidupan.
“Oleh karena itu, sumber daya hutan, lingkungan hidup, serta ruang terbuka hijau, akan mengakibatkan rusaknya ekosistem. Dan rusaknya ekosistem akan berdampak pula pada punahnya rantai kehidupan. Selain itu, berdampak pula pada perubahan iklim mikro,” kata Kilikily.
Perlu saya ingatkan, lanjut Kilikily, bahwa saat ini aktivitas untuk menghutankan kembali, dan memperbanyak ruang terbuka hijau belum menjadi kebiasaan masyarakat. Namun demikian peran pemerintah dalam melaksanakan program Gerakan penanaman pohon serentak di desa seluruh Indonesia, rehabilitasi hutan dan lahan, penanaman 1 milyar pohon, pembangunan hutan rakyat, hutan tanaman rakyat dan hutan kemasyarakatan serta adanya kebijakan daerah yang mendukung budaya menanam, baik dalam skala besar maupun kecil, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat perlu terus ditingkatkan digalakkan secara masif.
“Demikian pula terhadap berbagai gerakan untuk memperbaiki kerusakan hutan itu yang telah dicanangkan, yaitu gerakan penanaman pohon serentak di desa seluruh Indonesia yang dilaksanakan hari ini, Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Gerakan kecil menanam dewasa memanen, Gerakan bakti penghijauan pemuda, dan gerakan kota hijau serta gerakan penanaman satu milyar pohon. Sudah cukup banyak. Yang penting adalah bagaimana itu dilaksanakan dengan baik, dengan sungguh sungguh,” ulasnya.
Dalam kaitan itu semua, tambah Kilikily, sekali lagi saya minta agar melalui gerakan penanaman pohon serentak di desa seluruh Indonesia dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh seluruh komponen masyarakat agar berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan hutan dan lingkungan akan yang baik dan lestari.
Dirinya menyampaikan, kepada para Tokoh Agama, Pemuda dan Tokoh Masyarakat, LSM, Lingkungan, Wartawan, diminta untuk membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara lingkungan, hutan dan alam sekitar kita. Membangun kebiasaan menanam seharusnya menjadi kebutuhan secara berkelanjutan. Kepada warga masyarakat, dalam mensukseskan Gerakan Penanaman Pohon Serentak di Desa Seluruh Indonesia yang merupakan gerakan nasional dan upaya nyata seluruh komponen bangsa untuk menanam pohon paling sedikit sebanyak 1 milyar setiap tahun, agar dimulai dari pekarangan. Lebih baik mempertahankan pohon dan hutan yang masih ada daripada harus menanam kembali pohon yang memerlukan belasan tahun agar pohon itu bisa menjadi besar.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya, Saya menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya gerakan penanaman pohon serentak di desa seluruh Indonesia dan kami harapkan semoga acara ini mampu memberikan motivasi dan pemahaman terhadap kelestarian hutan dan lingkungan nya. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua,” tutupnya.(JM)