JURNALMALUKU-Masyarakat peternak daging ayam di desa Lurang, Uhak dan Kampung Baru kecamatan Wetar Utara, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Memasok daging ayam untuk Batutua Kharisma Permai dan Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR), perusahaan pertambangan tembaga katoda di Pulau Wetar. Kebijakan Hubungan Masyarakat ini merupakan gambaran kehadirannya, memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di area sekitar operasi.
Hal ini disampaikan humas BKP-BTR, Dino Musida ketika ditemui wartawan media ini di ruang kerjanya, sabtu (02/05). Anak perusahaan Merdeka Copper Gold ini telah mewujudkan hal tersebut melalui rangkaian program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program ini memiliki tujuh program, salah satu diantaranya yakni peningkatan pendapatan riil masyarakat.
Dikatakannya, beragam kegiatan sebagai upaya di dalamnya ada kemitraan dengan para peternak ayam pedaging di Desa Lurang dan Desa Uhak yang meliputi pula Kampung Baru. Kemitraan tersebut dilakukan oleh bagian Community Affairs (Comdev) dalam External Affairs Department. Comdev bertindak sebagai pembina para kelompok-kelompok peternak.
Selanjutnya, ayam dan telur yang dihasilkan masyarakat peternak dibeli oleh Prasmanindo Boga Utama (PBU), perusahaan mitra BKP-BTR yang menyediakan catering untuk seluruh karyawan. Sebagian bahan pangan bagi seluruh karyawan BKP-BTR maupun kontraktor yang disediakan PBU memang berasal dari masyarakat dengan pola kemitraan.
Selain daging dan telur ayam, ada sejumlah komoditi lain yang dikerjasamakan yaitu berbagai jenis sayuran serta buah, ikan, tahu-tempe dan krupuk. Di Lurang ada lima kelompok dan di Uhak ada empat kelompok peternak, di mana setiap kelompok terdiri dari empat atau lima orang peternak. Ada keterlibatan sejumlah warga untuk pemeliharaan rutin dan banyak lagi anggota masyarakat yang terlibat ketika hari panen atau pemotongan hingga diserahkan kepada PBU, ungkapnya.
Comdev membantu mengontrol kesehatan dan biosecurity pemeliharaan ternak ayam serta sistem kandang. Kontrol pembelian bibit ayam (DOC/Day Old Chicken), juga manajemen pemeliharaan agar sesuai dengan standar dan kuota kebutuhan PBU. Bobot ayam dari peternak rata-rata 1,8 kilogram dan pakannya sesuai dengan prosedur pemeliharaan, dengan pakan pabrikan berupa konsentrat yang diklasifikasi sesuai dengan umur yaitu Starter, Growing dan Finisher, tuturnya.
Kegiatan pemotongan dan penyerahan ayam ke PBU berlangsung bergiliran antar kelompok dan sudah dijadwalkan. Dalam satu bulan, sebanyak lima ton daging ayam dari peternak yag dipasok ke BKP-BTR dalam hal ini kepada PBU. Dari jumlah tersebut, kuota peternak dari Lurang maupun Uhak masing-masing 2.500 kilogram, imbuhnya.
Para peternak biasa membeli DOC dalam satu paket termasuk pakan, vitamin dan obat-obatan di Kupang yang diangkut oleh kapal perintis milik Pelni yang singgah di Pelabuhan Lerokis di Lurang. Sementara khusus pakan yang biasanya berjumlah banyak maka diangkut oleh kapal LCT yang dioperasikan BKP-BTR ke Wetar, ulasnya.
Kemitraan antara BKP-BTR, PBU dan para kelompok peternak itu telah berjalan baik. BKP-BTR mengharapkan dari kemitraan tersebut, maka usaha peternak ayam oleh masyarakat di Lurang dan Uhak dapat membentuk kemandiran dan usaha yang berkelanjutan, ucapnya mengakhiri.