JURNALMALUKU – Perjuangan membentuk Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR) semakin menguat. Forum Komunikasi Daerah (FORKODA) Percepatan Pemekaran Daerah Maluku menggelar pertemuan penting dengan para pemangku kebijakan Kecamatan Luang Sermatang.
Diskusi ini menjadi ajang konsolidasi untuk menyatukan visi dan mempercepat langkah menuju pemekaran berlangsung di Penginapan Tiakur Beach, Kamis (27/3/2025) .
Dalam pertemuan ini, Sekretaris FORKODA Maluku, Ir. Melkias L. Frans, M.Si.,menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat Luang Sermatang sangat penting dalam memperkuat posisi Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dalam rencana pembentukan MTR.

“Perjuangan ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga milik seluruh masyarakat. Dukungan mereka akan menjadi faktor penentu keberhasilan pemekaran ini,”ujar Melkias dengan penuh semangat.
Salah satu keputusan penting dalam pertemuan ini adalah kesepakatan untuk menetapkan Pulau Moa sebagai ibu kota Provinsi Maluku Tenggara Raya. Langkah ini dianggap strategis mengingat posisi Pulau Moa yang dinilai ideal untuk menjadi pusat pemerintahan baru.
“Tak hanya membahas pemekaran, pertemuan ini juga membahas rencana pembentukan kotamadya di wilayah MTR,” kata Melkias.
Bendahara FORKODA, Marthen Miru juga menekankan bahwa persiapan matang diperlukan agar pemerintahan di daerah baru dapat berjalan lebih efektif.
Dalam diskusi tersebut, tokoh masyarakat Rimes Malioy mengusulkan agar kotamadya yang dibentuk kelak dinamai “Kotamadya Kalwedo”, merujuk pada semboyan budaya masyarakat Maluku Barat Daya yang berarti persatuan dan kebersamaan. Usulan ini mendapat dukungan luas dari peserta pertemuan.
“Nama ini bukan sekadar identitas, tetapi juga simbol persaudaraan dan warisan budaya kita,” kata Rimes, yang disambut dengan tepuk tangan peserta.

Camat Luang Sermatang, Viktor Beay menegaskan, bahwa seluruh elemen masyarakat harus bergerak bersama agar perjuangan ini segera membuahkan hasil.
“Kami akan membawa semangat ini ke seluruh wilayah Luang Sermatang, agar pemekaran MTR menjadi aspirasi bersama yang diperjuangkan secara maksimal,” ungkapnya.
Tahapan berikutnya adalah mengakselerasi koordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat, sekaligus mempercepat pengumpulan dukungan resmi dari masyarakat. Dengan semakin menguatnya gerakan ini, pemekaran Provinsi Maluku Tenggara Raya semakin dekat menjadi kenyataan.
Masyarakat pun berharap, pemekaran ini akan membuka peluang besar bagi pembangunan, peningkatan akses layanan publik, serta kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh warga Maluku Tenggara Raya.
Turut hadir jajaran pengurus FORKODA MBD, di antaranya Bendahara FORKODA Marthen Miru, Ketua Bidang Pengerahan dan Pengendalian Massa Stevano E. Christian, Wakil Ketua Bidang Hukum Demas Daniel, S.H., serta Wakil Ketua II Friencies Bakker, S.E. Diskusi berlangsung intens bersama Camat Luang Sermatang Viktor Beay, para kepala desa, tokoh masyarakat, serta pemuda setempat.(JM.AL).