JURNALMALUKU– Setelah pelaksanaan Launching gerakan minum tablet tambah darah, gerakan minum susu sehat dan pembinaan KPM tahun 2022 untuk generasi Aru bebas stunting oleh Bupati Kepulauan Aru dr. Johan Gonga, puluhan anak di Desa Tunguwatu Kecamatan Pulau-Pulau Aru mengalami keracunan.
Diduga keracunan puluhan anak balita ini kerena mengkonsumsi makan yang di berikan olehbtim dari Puskesmas Dobo, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru berupa bubur yang campur dengan daun kelor, minum susu diantaranya Dancow dan SGM kemudian bakso isi pentolan yang dibuat dari ikan tengiri, bubur isi wortel dan mie yang mengakibatkan 45 menjadi korban. Ke-45 korban tersebut terdiri dari, bayi, balita anak remaja dan dewasa. Kejadian terjadi, Kamis malam sekitar pukul 21.00 Wit di Desa Tunguwatu.
Berdasarkan data maupun informasi yang berhasil dihimpun media ini, puluhan balita tersebut hampir bersamaan alami muntah yang menyebabkan masyarakat satu Desa menjadi panik. Melihat kondisi anak semakin parah, terpaksa warga Desa mengevakuasi 9 anak (balita) dengan gunakan Speedboad menuju kota Dobo guna mendapatkan penanganan medis di RSUD Cenderawasih Dobo.
Sementara sisanya kurang lebih 28 orang terdiri dari balita, remaja dan dewasa menunggu tim medis turun.Sekitar pukul 22.00 wit sampai 23.00 wit sejumlah petugas kepolisian dan tenaga medis tiba di Desa Tunguwatu guna melakukan tindak medis di sana, namun masyarakat sempat ribut akibat keterlambatan tim medis turun ke Desa.
Sekitar pukul 01.00 wit, informasi yang diterima dari Desa Tunguwatu bahwa ke 36 korban keracunan sudah dapat ditangani tim medis dari Puskesmas Dobo untuk penangan di RSUD Cendrawasih Dobo.
Dari kasus tersebut hingga kini tinggal 4 anak yang masih di rawat di ruang anak RSUD Cendrawasi Dobo dia antara Maria marici (1 thn), Bella (3 thun) Lisa laulia (2 thun) dan Selain Mansgasi(4 thn) Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Aru, dr. Wati Gunawan ketika dikonfirmasi Wartawan di Ruang kerjanya pada Jumat (19/8) mengakui kejadian tersebut.
Dikatakan, dari gejala yang timbul memperlihatkan memang mereka tandatanda keracunan karena gejala yang muncul adalah diare.
“Perlu kami menegaskan dengan zat-zat tertentu mungkin karena bakteri oleh virus ataupun kuman lainnya termasuk salah satu toksin yang bisa menyebabkan terjadinya seseorang keracunan yang bisa memeriksa bagaimana melihat analisa dari proses-proses yang terjadi sampai makanan tersebut dikonsumsi oleh masyarakat,” pungkas Gunawan.(JM.AD)