JURNALMALUKU – Tokoh muda sekaligus Ketua PDK Kosgoro 1957 Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Fransiskus Ongen Rangkore menegaskan bahwa seluruh masyarakat Tanimbar memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan mendukung terlaksananya proyek strategis nasional (PSN) di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Ongen menolak keras adanya pihak-pihak yang mencoba menunggangi aspirasi masyarakat demi kepentingan tertentu dan menghambat jalannya pembangunan yang telah diputuskan oleh pemerintah pusat.
“Saya tidak mau disusupi oleh kepentingan kelompok mana pun yang sengaja menghalangi pembangunan strategis negara di tanah Tanimbar,” tegas Ongen dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).
Ia menegaskan, proyek strategis nasional yang ditetapkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia merupakan bagian dari kebijakan besar negara yang bertujuan untuk membuka lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Tanimbar.
“Kita harus menyadari bahwa keputusan ini diambil untuk kepentingan rakyat. Saya yakin putra-putri lokal akan diberi ruang untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut,” ujarnya.
Menanggapi aksi unjuk rasa sebagian masyarakat yang mempersoalkan harga tanah di Jakarta, Ongen mengingatkan bahwa persoalan itu telah memiliki kekuatan hukum tetap hingga tahap Peninjauan Kembali (PK) di pengadilan. Ia menilai, pemerintah daerah juga telah menyiapkan dasar penilaian harga tanah yang adil dan proporsional.
“Sebagai contoh, di Olilit Barat harga tanah per meter sudah diatur dalam Perdes sekitar Rp300.000. Di Lermatang pun kisarannya Rp200.000 – Rp250.000. Semua ini sudah ada dasar hukum yang jelas dan akan dibicarakan dengan baik oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.
Menurut Ongen, pemerintah daerah tidak pernah menutup mata terhadap kepentingan masyarakat. Ia menilai para pemimpin di Tanimbar tetap berkomitmen menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.
Lebih jauh, Ongen mengajak seluruh warga Tanimbar, khususnya generasi muda, agar berpikir visioner dan mendukung hadirnya investasi yang membawa manfaat bagi daerah.
“Kita harus menyambut investasi dengan santun dan terbuka. Jangan baru mau masuk saja sudah kita tolak. Kalau sikap kita seperti itu, investor akan kabur. Kita harus tunjukkan bahwa masyarakat Tanimbar adalah masyarakat yang ramah dan cerdas,” katanya.
Menutup pernyataannya, Rangkore menegaskan komitmennya sebagai ketua ormas untuk terus berdiri di atas kepentingan rakyat.
“Saya tegaskan, kita bicara untuk rakyat, bukan membungkus rakyat demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kita harus bersatu menjaga marwah dan martabat Tanimbar,”tandasnya.(JM.ES).

