JURNALMALUKU-Dilansir dari Laman Facebook Resmi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), dalam kurun waktu seminggu ini terjadi kecelakaan laut (LAKA LAUT) antara lain, gangguan mesin Kapal Motor (KM) Lintas Bahari Indonesia (LBI) di Kepulauan Sermata pada Minggu 09.06.24 dan yang terbaru ini, kecelakaan laut di Perairan Leti di mana speedboat yang ditumpangi pedagang penjual ikan terbalik dan tak dapat meneruskan perjalanan ke Kota Tiakur, pada Rabu 13.06.24.
James Likko, SE, selaku Kepala Pelaksana BPBD MBD, kepada wartawan Jurnal Maluku di ruang kerjanya pada Rabu 13.06.24, menyampaikan agar masyarakat pengguna jasa transportasi laut dapat cermat melihat situasi sebelum melakukan perjalanan.
“Sebelum melaksanakan perjalanan laut, baiknya kita harus cermat melihat situasi alam dan kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan. Hal ini menjadi penting sebab keselamatan awak dan penumpang adalah prioritas utama,” terang Jemi (sapaan akrab James Likko).
Menurut Jemi, BPBD MBD selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis akan berusaha semaksimal mungkin dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana. Tentu hal ini tak dapat dilakukan sendiri, butuh kerja sama semua pihak, sebab BPBD tak memiliki unit penyelenggara teknis di tingkat kecamatan.
“BPBD MBD sejak dibentuk memiliki tanggung jawab dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana. Untuk itu, kami menginisiasi PUSDALOPS dalam rangka memberikan informasi terkait kebencanaan di Maluku Barat Daya,” tutur Likko.
Ditambahkannya pula, secara infrastruktur BPBD MBD masih kekurangan armada, terutama armada laut, sehingga kami terbatas dalam rangka evakuasi kecelakaan laut. Namun hal ini bisa diatasi dengan berkoordinasi antar-stakeholder terkait, terutama Forkopicam yang secara rentang kendali lebih cepat ke tempat kejadian perkara (TKP).
Likko juga menegaskan bahwa BPBD pasti melayani kebutuhan masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan bencana.
“BPBD MBD siap sepenuh hati melayani kebutuhan masyarakat Maluku Barat Daya untuk pencegahan dan penanggulangan bencana. Ini menjadi tanggung jawab keimanan dan kemanusiaan yang harus kami laksanakan,” tegas Likko.
Untuk diketahui, kecelakaan laut KM LBI di Perairan Sermata sudah ditangani oleh Forkopicam Mdonia Hyera bekerja sama dengan Babinsa Mahaleta, Babinkamtibmas Mahaleta, Tim Puskesmas Mahaleta, dan perangkat Desa Mahaleta, sedangkan korban kecelakaan laut speedboat di Perairan Leti dibantu oleh para nelayan sekitar. Tidak ada korban jiwa dalam dua kecelakaan laut ini. (JM-EA)