JURNALMALUKU-Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Hendrikus Serin, SH menepis pernyataan Roni Sapulette (RS) yang mengatakan dirinya tidak memiliki jiwa Nasionalisme.
Pernyataan Sapulette di salah satu media online Minggu (29/1/2023), yang dilontarkan kepada Hendrikus Serin terkait penempatan posisi Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) di dalam struktur partai, lebih khusus partai Hanura di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
Katanya menurut RS, struktur yang ditempatkan Hendrikus Serin hanya orang-orang dari satu keyakinan agama saja, sehingga RS menjust Serin tidak memiliki jiwa nasionalisme.
“Sebagai Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kepulauan Tanimbar, saya mau menyampaikan bahwa pernyataan saudara RS di salah satu media online, bagi saya terlalu subjektif dalam menilai saudara Hendrikus Serin dalam meme Nets partai Hanura di KKT,”ujar Serin Via Telepon genggam, Minggu (29/1/2023).
Kata Serin, dirinya memaklumi karena RS tidak pernah memimpin partai Hanura. Karena gagal merebut Ketua DPD.
“Saudara RS, saya memaklumi karena beliau tidak pernah memimpin partai ini. Beberapa kali beliau merebut yang namanya Ketua DPD partai Hanura tetapi lagi-lagi tidak berhasil,”terangnya.
Dirinya juga mengatakan, bahkan sampai yang terakhir Musda yang baru saja dilaksanakan di tahun 2022 itu, beliau juga gagal.
“Mungkin dari situlah beliau sakit hati terhadap partai, sakit hati juga kepada individu-individu yang berada di DPC maupun DPD Hanura Maluku. Oleh karena itu beliau selalu mencari cela untuk bagaimana menyerang secara pribadi figur-figur yang ada di partai dengan mengatasnamakan “Cinta Partai”,”tutur Serin.
Ketua DPC partai Hanura KKT ini juga menjelaskan, bahwa saudara RS juga telah dikeluarkan dari Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura oleh Keputusan Mahkamah Partai Hanura sehingga beliau bukan lagi bagian dari partai tersebut.
“Perlu saya tegaskan disini bahwa saudara RS ini, beliau bukan pendiri dari Partai Hanura, dan juga telah di berhentikan/dipecat dari Pengurus DPP Partai Hanura oleh Keputusan Mahkamah Partai Hanura sehingga dirinya bukan lagi bagian dari Partai Hanura. Tetapi masih saja menyoroti persoalan partai Hanura sendiri,”tegas Serin dengan nada khas Tanimbar.
Serin juga menegaskan, bahwa partai Hanura selalu membuka diri. Terkait struktur atau KSB yang terbentuk sekarang ini, itu KSB yang terbentuk setelah berbagai masalah yang muncul pasca Musda, semua dinamika terjadi selama ini.
Oleh karena itu, kata Serin, KSB yang ada dalam arti semua Katolik. Itu hanya menjawab yang namanya verifikasi administrasi dan lanjut verifikasi faktual.
“Kita berpartai ini bukan segampang apa yang kita bayangkan, kita mengajak orang untuk bergabung dengan kita dalam satu visi satu misi tidak segampang itu, dan disebut sebagai Nasionalis ini. jangan dipandang figur-figur yang ada satu Iman bukan lalu mencerminkan tidak Nasionalisme. Tetapi cara kita bekerja, cara berpikir kita, lalu cara bertindak itu yang nanti mencerminkan Nasionalisme atau jiwa Nasionalisme,”lantang Serin.
Jadi kalau Pak RS, kata Serin, menterjemahkan bahwa KSB itu Katolik semua, lalu disebut sebagai ketidak Nasionalisme sesungguhnya Pak RS melakukan penerjemahan yang sangat sempit.
“Dan saya juga menyampaikan bahwa verifikasi administrasi dan verifikasi faktual ini, sebenarnya sudah melakukan perubahan struktur namun kita juga harus mempelajari setiap person yang akan kita tempatkan pada posisi struktur sesuai dengan kompetensi, sesuai dengan kemampuan, dan sesuai dengan karakter, lalu kita juga harus memilih orang-orang yang satu visi satu misi untuk membangun partai ini untuk umum bukan untuk kepentingan satu pihak tertentu,” tutupnya.(JM.ES).