JURNALMALUKU – Balutan nuansa merah-putih berdampingan dengan bendera Australia menjadi saksi momen bersejarah bagi kampus terbesar di Maluku itu. Untuk pertama kalinya, kawasan Indonesia Timur dipercaya menjadi tuan rumah AussieBanget University Roadshow (AUR) 2025 dan Unpatti didaulat menjadi pusat perhelatannya.
Bukan sekadar seremoni biasa, kegiatan ini menghadirkan sejumlah diplomat penting dari Negeri Kanguru. Ms. Gita Kamath, Plt Duta Besar Australia untuk Indonesia; Mr. Kristopher Maslin, First Secretary Public Diplomacy Kedutaan Besar Australia; dan Mr. Alex Stephens, Konsul dari Konsulat Jenderal Australia di Makassar hadir langsung menyapa ratusan mahasiswa Unpatti. Juga hadir para pemikir dan penggerak kerja sama pendidikan antarnegara seperti Dr. Muriel Watt AM, Rambu Yati Radandima, dan Dr. Wulfilla Maxmillian Rumaherang.

Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy dalam sambutannya menyampaikan, rasa bangganya. “Atas nama civitas akademika Universitas Pattimura, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kedutaan Besar Australia dan seluruh pihak yang telah memilih kampus kami sebagai tuan rumah Roadshow tahun ini. Ini merupakan tonggak penting, bukan hanya bagi Unpatti, tapi juga bagi kawasan Timur Indonesia,”ungkap Rektor di aula Rektorat Universitas Pattimura, Jumat (25/4/2025).
Lebih dari sekadar forum informasi, AUR 2025 menjadi wadah harapan bagi banyak mahasiswa di timur negeri ini. Melalui diskusi panel, presentasi interaktif, dan sesi tanya jawab, para mahasiswa diajak memahami lebih dekat peluang beasiswa, kolaborasi riset, pendidikan, hingga dinamika budaya Australia.
“Universitas Pattimura berkomitmen untuk terus memperluas jaringan dan kolaborasi internasional. Kami ingin mahasiswa kami punya ruang dan kesempatan mengembangkan diri, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global,” tegas Prof. Leiwakabessy.
Tak hanya soal mimpi akademik, kegiatan ini juga menjadi jembatan antarbudaya. Para mahasiswa Unpatti, yang datang dari berbagai penjuru Maluku dan Indonesia Timur, mendapatkan perspektif baru tentang bagaimana dunia melihat mereka—sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia.
Dengan semangat yang sama, sang rektor menutup sambutannya dengan harapan: “Semoga kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat di masa yang akan datang,”tutup Rektor.(JM.AL).