JURNALMALUKU-Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey SE menghadiri pencanangan Gerakan Keluarga Melaut segaligus dalam rangkah menyongsong peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Protestan Maluku (GPM) yang Ke 87 Selasa, (23/08/2022).
Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey dalam sambutannya mengatakan dalam semangat Pencanangan 87 tahun usia Gereja Protestan Maluku mulai dari tingkat Sinode sampai ke tingkat Klasis tentu memiliki semangat untuk menghadirkan karya kebaikan alam dalam mewujudkan konteks catur panggilan gereja sebagai institusi yang terus berdinamika berkarya dan beravokasi di masyarakat.
“Dalam keakraban hidup bermasyarakat serta bergereja membuat kita tetap kuat untuk melakukan setiap tahapan dan peristiwa sejarah sebagai warga Gereja Kristen Maluku hingga saat ini ” ujar Sogalrey
Dikatakan di usia 87 tahun, merupakan sebuah pencapaian yang sangat matang, menjadikan GPM terus melakukan riset dan adaptasi dimana terjadi paskah perubahan yang sangat fundamental akibat krisis kesehatan global yakni pandemik covid-19 yang sangat berdampak pada sebuah revolusi sosial bermasyarakat yang bergelombang.
Lebih lanjut Muin mengatakan dalam ekspektasi misinya, GPM diharapkan menjadi agen pemuliaan hidup, dalam identitas kekristenan, yang bertanggung jawab serta menegakkan keadilan kebenaran, mengusahakan perdamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.
“Tidak mudah untuk melaksanakan misi suci ini, tetapi sebagai lembaga moral dan spiritual, GPM pasti optimis, bahwa tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan asalkan kita benar-benar berkarya dengan sungguh-sungguh dan menaruh penghargaan kepada Tuhan Yesus Kristus selaku kepala gereja kita” tandas Muin
Olehnya atas nama Pemerintah Daerah, Sogalrey memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Majelis Pekerja Harian Sinode yang telah melaksanakan rangkaian acara dalam rangka menyambut HUT GPM.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada majelis pekerja harian sinode GPM yang telah melaksanakan sebuah rangkaian acara seremonial menyambut hari ulang tahun GPM di saat ini” ucapnya
Muin juga juga berharap agar momentum itu tidak hanya sekedar selebrasi tanpa makna, tetapi berdampak baik untuk menunjukan bahwa gereja Tuhan ini masih ada, berkarya dan bermisi untuk menghadirkan kebaikan alam di tengah dunia, sekaligus menegaskan bahwa yang dilakukan oleh GPM laksana menanam beni yang akan tumbuh, yang tidak memberikan gambaran bahwa GPM dan pemerintah tidak dapat dipisahkan, baik dalam persoalan sosial dalam konteks Indonesia, artinya GPM dan semua umat beragama di Maluku bersepakat memberi kontribusi bagi nilai-nilai keindonesiaan itu sendiri sebagaimana diamanatkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945.
“Saya berharap momentum ini bukan sekedar selebrasi tanpa makna tetapi berdampak hasil untuk menunjukkan bahwa gereja Tuhan ini masih ada berkarya dan bermisi untuk menghadirkan kebaikan alam di tengah dunia sekaligus menegaskan bahwa yang dilakukan oleh GPM, laksana menanam beni yang akan tumbuh dan memberikan gambaran bahwa GPM dan pemerintah tidak dapat dipisahkan, baik dalam persoalan sosial, dalam konteks Indonesia artinya GPM dan semua umat beragama di Maluku bersepakat memberi kontribusi bagi nilai-nilai keindonesiaan itu sendiri sebagaimana diamanatkan Pancasila dan undang-undang dasar tahun 1945 ” Harap Muin lagi
Muin menambahkan bahwa komitmen kebangsaan menjadi penting agar tidak terjebak dalam ekosistem dan fanatisme yang sebaliknya justru dalam negoisasi kebangsaan itulah identitas kemajemukan itu akan semakin dipercaya
Dalam prinsip nasional kata Muin, tak dapat dihindari bahwa globalisasi merupakan fakta sosial kita semua, hari ini kita tidak perlu menyesali dan meratapi realitas itu tetapi yang perlu disikapi adalah bagaimana GPM merespon terhadap realitas perayaan HUT GPM yang ke-87.
Olehnya mengakhiri sambutannya Sogalrey mengajak warga GPM untuk terus menebar kebaikan dalam tahun rahmat Tuhan demi mendorong seluruh warga agar selalu sadar dan pekah terhadapa prososial ekologi dan alam semesta sebagai wujud bersyukur atas kasih karunia Allah.
” mari bersama merajut dan memperkuat keindonesiaan kita di tengah realitas kehidupan masyarakat Indonesia. Mari bersatu, kepalkan tangan kita bersama membangun Indonesia dan Maluku tercinta ” pungkasnya. (JM.AD)