JURNALMALUKU-Tindaklanjut hasil kunjungan Presiden RI ke Kabupaten Maluku Barat Daya (15/9/2022) kemarin, Pemerintah Daerah melakukan rapat Pendugaan Rencana Air Tanah, mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih di pulau Moa, Senin (26/9/2022).
Rapat pendugaan rencana air tanah di buka langsung oleh Wakil Bupati Maluku Barat Daya Agustinus. L. Kilikily Dalam arahannya wakil bupati MBD Menyampaikan, bahwa rapat pembahasan pendugaan air tanah dilaksanakan atas dasar pelaksanaan kunjungan presiden kemarin terkait dengan kebutuhan air di Kabupaten Maluku Barat Daya khususnya di Pulau Moa.
“Sekarang tim telah dibentuk untuk mencari titik-titik air yang ada di Pulau Moa dan telah berada bersama sama dengan kita sehingga harus bekerja sama”Ungkap Kilikily.
Kilikily juga menambahkan bahwa sangat penting untuk bagaimana membantu melancarkan programnya di Kabupaten Maluku Barat Daya.
“Saya berharap pelaksanaan sosialisasi berjalan dengan baik. Masukan-masukan yang diberikan kepada Bapak Ketua Tim, kiranya dapa menjadi solusi dalam menjawab permasalahan air bersih di Maluku Barat Daya khususnya pulau moa”tegasnya.
Sementara itu ketua Tim Pencarian Titik-titik Sumber Air Kolonel Czi Dr. Ir. Ari Pitoyo Sumarno dalam rapat siang tadi mengungkapkan bahwa dengan adanya program yang berasal dari kementerian pertahanan kiranya dapat membantu ketersediaan air bersih di Maluku Barat Daya khususnya di Pulau Moa.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri namun perlu kerjasama antara Pemerintah Daerah kabupaten MBD dengan Kemenhan guna menyukseskan program ini”Jelas Sumarno.
Selain itu juga, Kolenel Czi Dr IR Ari Pitoyo Sumarno (Ketua Tim) dalam arahannya meminta agar pemerintah daerah untuk dapat membantu timnya terkait penambahan data awal, yakni, Peta Hidrogeologi, Data Demografi (Kependudukan, luas lahan Hutan), Data Hidrologi, Data Geologi (Struktur batuan), Data CAT (Cekungan air tanah), Data Sebaran Hewan Ternak kerbau, Data luas Lahan Hutan, Data Tinggi Gelombang Laut.
Rapat pembahasan pendugaan air tanah merupakan langkah awal dalam mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih dan merupakan tindaklanjut dari hasil kunjungan presiden ke Maluku Barat Daya 15 September kemarin.