JURNALMALUKU-Komisi I DPRD Provinsi Maluku melakukan rapat bersama Pangdam XVI Pattimura, Kapolda Maluku, Bupati Kab. Maluku Tenggara, Wali Kota Tual, Kapolres Maluku Tenggara dan Kapolres Kota Tual bahas penanganan konflik sosial yang terjadi di Kota Tual, Maluku tenggara.
Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Muhamad Taher Hanubun menjelaskan, ini semua karena peran aparat TNI-POLRI, Pemerintah Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh adat termasuk DPRD juga sentral sehingga persoalan yang terjadi di desa Ohoidertutu dan Ohoiren dapat diselesaikan.
“Ini karena peran semua baik TNI-POLRI, aparat pemerintah daerah serta warga yang memiliki kesadaran tinggi. Intinya kita kerja dengan hati, begitu konflik besar terjadi tapi ketika ada hati disitu, maka semua bisa dijalani,”ungkap Hanubun kepada wartawan di Baileo Rakyat-Karpan, Kamis (4/8/2022).
Hanubun menegaskan, semua konflik besar tersebut, mampu diatasi karena dirinya terinspirasi dari lagu rohani berjudul “Hidup Ini Adalah Kesempatan” yang bermakna sangat dalam dan universal.
“Inti lagu itu yakni jangan kita sia-siakan hidup ini, tapi harus memberi dampak, bermakna. Kalau kita maksimalkan hidup ini untuk orang lain, rakyat kita maka semua jadi berkat bagi kita. Dan itu yang saya lakukan dengan penuh kasih,”kata Hanubun.
Hanubun menambahkan, semua yang dilakukan bukan karena tekanan atau diteriaki orang, dimarahi. Hal itu tidak perlu baginya. Karena yang penting hanya Tagal cinta dan sayang kepada masyarakat Kei agar tetap aman dan damai.
Ketika disinggung soal anggaran penanganan dampak konflik, Hanubun mengaku, pihaknya berkewajiban menyampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam hal ini Gubernur untuk diperhatikan dan diusulkan di APBD perubahan senilai Rp.1,2 miliar.
“Karena rakyat Maluku ada di Kabupaten-kabupaten termasuk di Maluku Tenggara. Maka saya minta ada kepedulian dan saya yakin pa Gubernur pasti peduli lah. Yang penting kita buat laporan. Jangan ke Jakarta kita lapor, tapi ke Gubernur, nanti tinggal beliau yang teruskan dan pasti Gubernur bisa atasi,”ujarnya.
Kalau DPRD, kata Hanubun, sudah setuju yah tinggal pa Sekda (Maluku) anggarkan dalam APBD perubahan nanti. Sementara ini memang ada satu pasien di RS Leimena yang harus ditangani. Mudah-mudahan semua administrasi bisa diurus dan besok sudah keluar. Ini bentuk Pemda hadir juga guna meredam emosi warga.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Maluku Melkianus Sairdekut menjelaskan, terkait dengan persoalan-persoalan yang belakangan ini terjadi di Kota Tual yang terakhir itu soal Ohoidertutu dan Ohoiren kita memberikan apresiasi kepada semua pihak atas semua yang dilakukan sehingga pertikaian tersebut bisa diatasi.
“Jadi rapat tadi, kita mengucapkan terima kasih untuk berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, pihak Pemerintah Kota Tual, Polri dalam hal ini Pak Kapolda dan seluruh jajarannya, Pak Kapolres termasuk juga Pak Panglima dan seluruh jajaran juga Dandim disana, atas semua yang telah dilakukan sehingga persoalan pertikaian yang terjadi di Maluku Tenggara itu dapat teratasi artinya secara berangsur-angsur sampai hari ini,”tutur Sairdekut.
Sairdekut menghimbau, bagi semua masyarakat atau bagi seluruh komponen untuk Pemerintah, kepada tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh adat, Pemuda atau perempuan semua jaga kondusifitas sehingga situasi ini bisa diselesaikan dengan baik-baik.
Dirinya meminta, agar juga para pihak yang bertikai untuk bisa menahan diri sehingga seluruh persoalan ini bisa diatasi oleh para pihak TNI-POLRI dan Pemerintah daerah dengan segala baik.(JM.NS).