JURNALMALUKU-DPRD Provinsi Maluku saat melakukan reses di 11 Kabupaten/Kota mendapati masyarakat keluhkan susah di masa Pademi Covid-19 sampai saat ini.
Hal ini diungkapkan, Sekretaris Komisi III DPRD Maluku Ayu Hindun Suhita Hasanusi kepada wartawan di Baileo Rakyat-Karpan, Selasa (20/09/2022).
“Disaat melakukan reses, keluhan masyarakat pada umumnya mereka minta pemberdayaan-pemberdayaan ini dilakukan karena setelah Pandemi Covid ini masyarakat hampir sebagian besar susah,”ungkap Hasanusi.
Hasanusi mengatakan, ada beberapa hal yang kami tanyakan langsung kepada masyarakat apa aja yang mereka butuhkan?.
“Jadi pertama mereka minta pemberdayaan seperti misalnya, peralatan masak-memasak, peralatan buat adonan kue, peralatan bengkel, dan peralatan apapun yang mereka bisa berusaha secara mandiri agar bisa mendapatkan penghasilan,”teranya.
Dirinya menambahkan, yang kedua, tentunya di dalam Kota Ambon sendiri di sini fasilitas air bersih masih minim contohnya di daerah-daerah seperti Waiheru, Batu merah,itu juga sangat kesulitan air bersih.
“Apalagi lagi di tempat-tempat lain saudara-saudara kita yang berada di daerah pegunungan,”tanya Hasanusi.
Hasanusi juga menjelaskan, kami juga melihat selain masalah air bersih, ada juga permasalahan sebagian jalan-jalan yang rusak yang ada di dalam kota.
“Hal ini tentunya kita akan koordinasi supaya misalnya jalan-jalan tersebut bisa di perbaiki kembali,”ujarnya.
Hasanusi juga mengaku, selain jalan atau air bersih kita melihat pertanian yang ada di dalam kota Ambon ini, mereka sangat membutuhkan bibit-bibit peralatan pertanian sepeti pupuk juga.
“Apalagi pupuk sekarang ini sudah tidak ada subsidi sehingga para petani agak kesulitan mendapatkannya. Padahal kita sendiri ini harus mengakui, bahwa kita sebagai masyarakat juga butuh sayuran setiap hari untuk di konsumsi,”terang Hasanusi.
Hasanusi juga menambahkan, ada juga masalah infrastruktur. kita juga harus melihat karena di musim hujan kemarin talud talud sebagian pada jebol dimana mana, di daerah wayamme,di Nania,bahkan jalan air yang tadinya sesuai dengan alurnya itu sudah berpindah ke pemukiman masyarakat.
“Saya sebagai sekertaris komisi III tentunya sudah memanggil beberapa kepala Desa sesuai dengan laporannya, sesuai dengan surat permohonannya ke DPRD Maluku untuk bagaimana kita semua bisa bergandengan tangan, bekerja sama supaya bisa menanggulangi masalah masalah ini,”pungkasnya.(JM.ES).