JURNALMALUKU—Universitas Pattimura terus mempertegas perannya sebagai pusat pengembangan inovasi dan riset terapan melalui penyelenggaraan Pameran Produk Unggulan Daerah yang digagas oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Kegiatan ini menghadirkan berbagai pusat studi, dosen, mahasiswa, UMKM, serta instansi pemerintah dan mitra strategis.
Wakil Rektor II Universitas Pattimura, Dr. Pieter Kakisina, S.Pd., M.Si, mewakili Rektor, membuka kegiatan dengan menyampaikan apresiasi kepada seluruh undangan, mulai dari instansi pemerintah, kepala sekolah, hingga para peserta pameran. Ia mengajak seluruh hadirin bersyukur karena acara dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar.
Dalam sambutannya, Kakisina menyampaikan bahwa Unpatti memiliki lebih dari seribu dosen sebagai penggerak utama riset dan inovasi. Namun, ia menilai jumlah produk hilirisasi masih berpotensi ditingkatkan.

“Dengan potensi sebesar ini, produk yang dihasilkan pusat studi masih bisa kita dorong jauh lebih banyak. Pameran seperti ini penting dan membanggakan karena hasil riset dapat diperkenalkan secara luas kepada masyarakat Maluku,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa hampir semua produk yang beredar di pasaran berawal dari proses riset. Karena itu, dosen Unpatti perlu terus termotivasi menghasilkan penelitian yang memberi dampak nyata dan dapat diimplementasikan dalam bentuk produk yang bernilai ekonomis.
Kakisina mendorong agar pameran seperti ini tidak hanya dilakukan sesekali, tetapi dirangkaikan dengan momentum besar kampus, seperti wisuda atau event strategis lainnya. Dengan cara tersebut, akses publik terhadap inovasi Unpatti akan semakin besar.
“Orang tua wisudawan, tamu undangan, dan masyarakat dapat melihat langsung hasil inovasi dosen. Ini penting untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Unpatti,” katanya.
Ia juga menekankan perlunya mempertimbangkan lokasi pameran yang lebih dekat dengan area fakultas atau pusat aktivitas civitas akademika agar kunjungan semakin ramai.
Lebih jauh, Kakisina mengatakan bahwa pameran ini menjadi bukti bahwa riset dosen Unpatti tidak hanya berhenti pada laporan atau publikasi, tetapi juga mampu menghasilkan produk nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat.
Ia bahkan menyarankan agar setiap produk hasil penelitian yang dipasarkan melalui hilirisasi dapat mencantumkan logo Universitas Pattimura sebagai identitas institusi dan bentuk pengakuan atas kontribusi ilmiah kampus.
Dalam kesempatan tersebut, Kakisina mengumumkan rencana pendirian Pusat Oleh-Oleh Universitas Pattimura, sebuah ruang permanen yang akan menjadi sentra pemasaran produk unggulan dosen dan mahasiswa.

“Tempatnya berada di lantai satu dan segera direnovasi. Setelah selesai, semua produk dapat dipamerkan dan dijual di sana, sehingga tamu yang datang ke Unpatti bisa melihat langsung seluruh inovasi tersebut,” jelasnya.
Kakisina juga mengapresiasi partisipasi UMKM dalam pameran ini dan berharap adanya dukungan lebih kuat dari dinas-dinas terkait agar hilirisasi riset dan pemberdayaan UMKM dapat berjalan berkesinambungan.
Menutup sambutannya, ia berharap semakin banyak riset dosen yang berujung pada produk unggulan yang dikenal luas oleh publik. Ia juga mendukung agar pameran ini ditetapkan sebagai agenda tahunan LPPM.
“Semoga tujuan baik ini diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa, dan Universitas Pattimura semakin dikenal melalui produk-produk unggulan hasil riset dosen,” tutupnya. (JM-AL).

