JURNALMALUKU — Mantan Anggota DPRD Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dua periode dari Dapil Leti–Moa–Lakor–Luang–Sermata, Frits Pera, resmi menyatakan mengundurkan diri dari Partai NasDem. Ia mundur bersama sejumlah kader yang juga merupakan pendiri partai di wilayah MBD. Keputusan ini diambil setelah melihat berbagai dinamika internal yang dinilai tidak lagi sejalan dengan jati diri dan tujuan utama partai.

Dalam pernyataan resminya kepada media ini, Senin (01/12/25), Frits Pera menegaskan bahwa NasDem saat ini telah bergeser dari semangat restorasi yang dulu menjadi alasan dirinya dan para kader lain bergabung untuk membesarkan partai di bumi Kalwedo.
Frits menyebut, alasan utama dirinya mundur adalah karena partai sudah tidak lagi memegang teguh nilai dan tujuan mulia tentang gerakan perubahan atau restorasi yang selama ini digaungkan.
“Menurut beta, NasDem sudah kehilangan tujuan yang mulia tentang restorasi dan menjadi partai yang pragmatis,” tegasnya.
Ia menilai perubahan orientasi itu berimbas pada pola relasi internal dan cara partai mengambil keputusan, terutama di tingkat daerah.
Lebih jauh, Frits mengungkapkan kekecewaannya karena partai dianggap tidak lagi menghargai kader-kader awal yang telah berjuang memperkenalkan dan mengibarkan panji-panji NasDem hingga ke pelosok MBD.
“Partai sudah tidak lagi menghargai orang-orang yang telah berjuang menancapkan panji-panji NasDem di seluruh bumi Kalwedo,” ujarnya.
Menurutnya, para kader awal memiliki peran besar dalam membangun struktur organisasi NasDem di tingkat desa hingga kecamatan, namun kini peran tersebut terpinggirkan.
Frits juga mempertanyakan sikap pimpinan wilayah (DPW) yang dinilai tidak memberi ruang komunikasi kepada pengurus lama DPD MBD. Ia menyebut DPW lebih memilih mendengar pertimbangan orang-orang baru yang belum memberikan kontribusi signifikan terhadap partai.
“Pimpinan wilayah tidak mau menerima aspirasi dari seluruh pengurus DPD yang lama. Mereka lebih mendengar pertimbangan dari mereka yang baru bergabung, yang sama sekali belum memberikan kontribusi bagi partai,” lanjutnya.
Melihat kondisi tersebut, Frits menginisiasi pertemuan dengan jajaran fungsionaris DPC dan DPRt di wilayah Leti, Moa, Lakor, Luang, dan Sermata—struktur yang ia bentuk saat masih menjabat sebagai pengurus.
Dalam pertemuan itu, seluruh pengurus sepakat mengambil langkah tegas: berhenti dari kepengurusan dan keanggotaan Partai NasDem.
“Setelah beta melihat fenomena yang terjadi dalam tubuh partai, maka beta sudah melakukan pertemuan dengan DPC dan DPRT Leti, Moa, Lakor, Luang, Sermatang yang saya bentuk. Semua sepakat menyatakan mundur dan berhenti dari pengurus dan anggota partai,” ungkapnya.
Dengan mundurnya Frits Pera dan sejumlah pendiri lainnya, dinamika internal Partai NasDem MBD diperkirakan akan semakin mengemuka. (JM-EA).

