JURNALMALUKU – Pengurus GAMKI Maluku Barat Daya (MBD) menemui Bupati Benyamin Th. Noach di ruang kerjanya, Rabu (15/10/2025). Dalam pertemuan itu, mereka membahas tiga agenda penting yang jadi fokus perjuangan anak muda MBD: pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK), penyelesaian status tanah PSDKU Unpatti, dan rencana pilot project pemurnian sopi.

Ketua DPC GAMKI MBD, Eros Akse, menjelaskan kalau ketiga hal itu bukan cuma soal proyek, tapi bagian dari upaya nyata organisasi untuk ikut mendorong kemajuan daerah.

“Kami ingin memastikan anak muda MBD punya akses pelatihan kerja yang jelas, pendidikan tinggi yang aman secara legal, dan juga ruang inovasi yang bisa dikembangkan dari potensi lokal kita sendiri,” kata Eros.
Menurutnya, keberadaan BLK akan sangat membantu anak muda lokal mendapatkan skill yang relevan dengan dunia kerja, apalagi dengan adanya peluang besar dari sektor Blok Migas. Sementara itu, status tanah PSDKU Unpatti penting untuk menjamin keberlanjutan aktivitas akademik mahasiswa.
Tak kalah menarik, pilot project pemurnian sopi jadi ide inovatif yang ingin diuji oleh GAMKI MBD — bukan untuk komersial semata, tapi juga untuk memastikan produk lokal ini bisa memiliki nilai tambah dan memenuhi aturan hukum yang berlaku.
“Kalau bisa diolah dengan benar dan sesuai standar, sopi bisa jadi contoh inovasi lokal yang punya potensi besar. Kami ingin jadi bagian dari gerakan itu,” tambah Eros.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Benyamin Th. Noach memberikan apresiasi penuh atas inisiatif GAMKI. Menurutnya, semangat kolaboratif anak muda seperti ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan MBD.

“BLK itu sudah masuk dalam rencana Pemda. Kita akan koordinasikan dengan kementerian supaya bisa cepat terealisasi. Soal tanah PSDKU juga sedang kami urus dan akan segera diselesaikan,” jelas Bupati Noach.
Ia juga menyambut baik gagasan pemurnian sopi yang dikembangkan GAMKI MBD.“Kalau proyek ini berhasil, kita akan bantu dari sisi produksi dan pemasaran. Ini bagus sekali karena bisa jadi produk lokal unggulan MBD,” ujar Bupati.
Audiensi yang berlangsung santai namun produktif itu menegaskan peran GAMKI MBD sebagai wadah anak muda yang bukan cuma kritis, tapi juga solutif. Melalui ide, aksi, dan kerja sama, mereka ingin memastikan bahwa generasi muda MBD tidak hanya jadi penonton, tapi juga penggerak pembangunan di daerahnya sendiri. (JM-EA).