JURNALMALUKU – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Maluku diterpa badai internal setelah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Maluku, Ronald Kneefel, digantikan secara tiba-tiba oleh Zamroni Vanath, adik kandung Wakil Gubernur Maluku.
Keputusan ini menuai kontroversi lantaran dinilai bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Mantan Ketua DPW PSI Maluku sendiri mengaku terkejut dengan pencopotannya, terutama karena ia merasa telah membawa PSI Maluku ke titik kejayaan baru. “Saya tidak paham kenapa sampai diganti, padahal saya salah satu ketua wilayah yang punya prestasi,”ungkapan Kneefel via pesan singkat, Sabtu (22/3/2025).
Di bawah kepemimpinannya, PSI Maluku mengalami lonjakan suara yang signifikan. Dari hanya satu kursi di DPRD pada pemilu sebelumnya, partai ini berhasil meraup delapan kursi pada Pemilu 2024, dengan peningkatan suara hingga 600 persen. Bahkan, Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, disebut telah mengakui pencapaian ini.
Yang lebih memicu kegaduhan, pengganti Kneefel bukan berasal dari kader internal PSI, melainkan sosok dari luar partai. “Ada banyak kader PSI Maluku yang layak memimpin, kenapa malah mengambil orang luar?” tanyanya.
Namun, Kneefel bilang, meskipun merasa keputusan ini tidak adil, dia tetap menunjukkan sikap loyal terhadap partai. “Ini sudah menjadi putusan partai, saya wajib taat asas dan tertib,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari DPP PSI terkait alasan pencopotan Kneefel. Namun, dinamika ini bisa menjadi ujian bagi soliditas PSI di Maluku dan Nasional, terutama menjelang agenda politik ke depan.(JM.AL).