JUNARMALUKU — Mantan Ketua Partai NasDem Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Laurens HK Boreel, resmi menyatakan mundur dari Partai NasDem sekaligus menarik seluruh barisan pendukungnya dari struktur kepengurusan. Langkah itu diambil setelah ia menilai prinsip restorasi yang menjadi identitas partai tidak diterapkan secara konsisten, terutama terkait etika politik dan penghargaan terhadap para perintis.
Hal tersebut disampaikan Laurens secara langsung kepada media ini di Tiakur, Senin (01/12/25). Dalam penjelasannya, Laurens menegaskan bahwa praktik politik seharusnya tetap dibangun di atas etika, kesantunan, dan penghormatan terhadap mereka yang berjasa membangun fondasi organisasi.
“Kita boleh berpolitik, tetapi etika, kesantunan, dan sopan santun harus tetap dijaga. Sebagai pendiri partai dan mantan ketua, mestinya ada penghargaan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak pernah mengincar posisi tertentu, namun dinamika internal yang menurutnya mengesampingkan kontribusi para pendiri membuat ia memilih mengambil sikap tegas.
“Masa orang yang baru bergabung langsung mengambil alih partai ini, sementara kami yang membentuk fondasi awal seperti diabaikan? Karena itu, lebih baik kami keluar,” tegas Laurens.
Sebagai figur yang membangun struktur NasDem MBD sejak awal, Laurens menyampaikan bahwa keputusan pengunduran dirinya turut diikuti instruksi kepada seluruh jejaring kepengurusan yang pernah ia bentuk. Ia meminta jajaran DPC hingga DPrt untuk menghentikan seluruh aktivitas serta melepas atribut partai.
“Saya yang membentuk struktur DPC dan DPrt di kecamatan dan desa. Ketika saya sudah tidak berada di Partai NasDem, maka seluruh barisan itu saya nyatakan bubar,” ungkapnya.
Menurut Laurens, langkah tersebut mencakup pengurus tingkat kecamatan dan desa, simpatisan, hingga tokoh masyarakat yang selama ini bernaung dalam barisan yang ia pimpin.
“Kami tidak punya urusan lagi dengan Partai NasDem. Pengurus baru silakan bekerja dengan cara mereka, tetapi struktur yang kami bentuk harus dinyatakan selesai,” katanya.
Terkait arah politik ke depan, Laurens menegaskan bahwa dirinya tidak ingin dianggap sebagai politisi yang berpindah-pindah tanpa prinsip. Karena itu, ia akan memilih partai baru dengan penuh pertimbangan.
“Kita ini politisi, tapi kita tidak ingin berpindah-pindah lalu disebut ‘kutu loncat’,” jelasnya.Ia menilai, jika nantinya bergabung dengan partai lain, ia akan datang sebagai kader baru yang menghormati aturan serta mekanisme internal partai tersebut.
“Kalaupun nanti kami berada di partai baru, kami datang sebagai pendatang baru yang taat aturan. Yang jelas, seluruh barisan akan ikut bersama saya,” tutupnya.


Selain Boreel, Frits Pera (Mantan Anggota DPRD MBD dua periode dari Partai NasDem, juga Daniel Rahyara (Pendiri NasDem), memilih mundur dari Partai Besutan Surya Paloh itu. (JM-EA).

