Goresan Dari Pulau Buru
JURNALMALUKU – Suara pesawat maskapai Trigana Air memecah hening pagi 1 November 2023 di Namrole, Buru Selatan.
Di bawah naungan langit biru cerah ibu negeri Lolik Lalen Fedak Fena, satu demi satu penumpang pesawat itu telah menginjakan kaki ditanahnya. Termasuk Bung Michael Wattimena (BMW) berserta rombongannya.
Di surganya kayu meranti yang berbunga merah ini, Perjalanan sosialisasi BMW sebagai calon anggota legislatif Senayan, Jakarta, telah dimulai dari belahan selatan pulau Buru.
Sebagai orang lama dalam kontestasi politik Indonesia, BMW tahu persis cara paling efektif mendekati rakyat Pulau Buru yang multi kultural itu yakni dengan hati yang tulus murni untuk melayani demi perbaikan dan perubahan nasib rakyat.
Dalam pantauan langsung sejak 1-3 November 2023, selain melakukan temu kader dan simpatisan Partai Demokrat di Namrole, Leksula,Wamkana,Wamsisi, Waesoar, hingga Waetawa. BMW juga aktif menyapa rakyat dengan mendatangi berbagai komunitas yang telah menunggu kehadirannya.
Bukan cuma di wilayah Buru Selatan, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) 2 masa bakti ini juga melakoni hal itu disepanjang rute ziarah politiknya di wilayah Kabupaten Buru tanggal 4- 7 November 2023, mulai dari Namlea, Waepotih,Skikilale, Wainibe, Waiula hingga Walmatina.
YTH Anggota DPR RI, Bapak Michael Wattimena, Katong Su Lia Antua Di Spanduk Baliho,Berita dan Televisi, Mar Kali ini Baru Lia Langsung.
Kesan yang kuat dalam ingatan publik akan sesuatu yang melekat dalam diri seseorang merupakan sebuah fenonema sosial.
Hal itu berhubungan erat dengan citra diri seseorang yang terbangun misalnya Soekarno dengan kekuatan orasinya, Soeharto dengan senyumannya hingga di juluki ” The Smilling General”. Ataupun Identiknya lagu My Way dengan Frank Sinatra, Widuri dengan Bob Tutupoli, hingga Broery Marantika dengan Aku Begini Engkau Begitu yang melahirkan idiom populer dalam khasanah kesusastraan Indonesia ” Buah Semangka Berdaun Sirih”.
Lalu bagaimana dengan citra BMW dalam pandangan publik di Pulau Buru ?.
Rata-rata orang di Pulau Buru baik Buru Selatan maupun yang mendiami wilayah kabupaten Buru mengira dirinya masih menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Selama 7 hari berada di Pulau Buru, ada duabelas tempat (2 Ibu Kota kabupaten, 2 ibukota Kecamatan, 8 desa )yang disinggahi oleh BMW selama melakukan sosialisasinya sebagai calon Anggota Legislatif (Caleg) 2024 Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku. sebagian besar masyarakat ketika berbicara selalu menyapanya dengan sebutan yang Terhormat Anggota DPR RI, Bapak Michael Wattimena.
Fenomena ini berhubungan erat dengan citra dirinya sebagai anggota DPR RI, sekalipun saat itu (2009-2014, 2014-2019) bukan mewakili Dapil Maluku. namun orang-orang di Pulau Buru menganggapnya masih berstatus “Warga Senayan “.
Hal ini menjadi menarik karena sebagian besar mereka pernah melihatnya pada berbagai spanduk dan baliho yang terpasang.
” Oh, Bapa Wattimena Ini yang kalo katong ka Ambon maka pasti lia antua pung spanduk dan baliho ada dimana-mana, Antua jua sering bicara di media lokal & nasional. sekarang ini baru bisa beta bakudapa langsung di Es Daeng Namrole. ternyata lebe gagah dari yang di foto itu” Ucap Stevy.R.Lesnussa Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Buru Selatan (1/11/2023) sewaktu dirinya berpapasan dengan BMW di Es Daeng Namrole.
Kesan positif semacam ini tentunya merata dimana-mana, sebab hal yang sama juga meruar dari bibir James Biloro warga Leksula (2/11), Irvan Wael warga Wamsisi (3/11), Eko Malaka warga Waetawa (3/11). Maupun Julius Batuwael warga Waepotih (4/11), Afredo Tasidjawa Warga Waenibe (5/11), hingga Buce Lesnussa di Waelanga (6/11).
Bila Sudah Kenal, Pasti Sayang BMW.
Selama 1 minggu mengitari 1/2 wilayah pulau Buru dari selatan hingga utara barat, BMW menjelaskan siapa dirinya dan apa yang sudah diperbuatnya bagi Maluku dan Pulau Buru sekalipun dirinya mewakili Papua Barat.
“Kepada Menteri PU/PR dalam rapat komisi saya sering katakan bahwa Secara Politik saya memang mewakili Dapil Papua Barat, namun secara biologis karena saya lahir di Itawaka,Pulau Saparua, Maluku Tengah, sekolah dasar hingga tamat perguruan tinggi universitas Pattimura Ambon maka saya tidak bisa menutup mata,telinga dan hati saya akan ketertinggalan pembangunan Infrastruktur di Maluku. sebab Maluku adalah Dapil Biologis saya pak Menteri ” Ungkapnya berapi-api di setiap tempat pertemuan selama berada di Pulau Buru.
Dijelaskan olehnya tentang perjuangannya untuk menggolkan program pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP) yang hari ini telah terlanjur didaulat oleh publik sebagai “Ikon Pembangunan Infrastruktur” di Maluku.
” Tahun 2010 , pak Gubernur Karel Albert Ralahalu itu bawa program pembangunan JMP ini ke DPR RI, kita membahasnya dan menyetujuinya. beta ada dan turut menyetujui program ini” Ungkapnya
Tak hanya sebatas urusan pembangunan titian raksasa JMP yang membelah teluk Ambon itu, BMW juga berkali-kali mengisahkan bagaimana dirinya selalu bahu membahu dengan Sony Waplau (Anggota DPR RI dapil Maluku 2004-2009 dari Partai Damai Sejahtera (PDS), Anggota DPR RI 2009-2014 dapil Maluku dari partai Demokrat) untuk pembangunan infrastruktur di pulau Buru.
” Saya bersahabat baik dengan pak Sony Waplau, bahkan saya anggap beliau sebagai orang tua saya. waktu kita masih sama-sama di DPR RI, bersama beliau kita sudah perjuangkan jalan nasional dari Mako hingga tembus ke Namrole. dan hari ini pembangunan itu sudah sama-sama kita semua rasakan manfaatnya” Tegas Mantan Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini.
Oh Tuhan Pakailah Hidupku, Selagi Aku Masih Kuat.
Fajar pagi di Leksula 2 November 2023 menjadi semarak, “mantra-mantra” adat yang dilantunkan dari mulut kepala Soa Marga Teslatu, Lesnussa dan Seleky telah diucapkan kepada BMW di tepi pantai teluk Leksula.
Tangannya digenggam erat bukan sebatas tamu namun sebagai saudara, Ifutin (Ikat kepala adat orang Buru) telah melingkar di lehernya.
Didepan jalan aspal, merdu Nyanyian lagu Gandong ciptaan musisi Buche Sapury sudah mengalun merdu dari bibir paduan suara wanita. selepas itu, giliran garing menghentak pukulan irama tifa Cakelele Buru naik menyentak bersama duel dua anak mementaskan tari perang itu.
Selama 8 jam berada di Leksula, BMW bertemu dengan banyak komunitas. ia menjelaskan apa dan siapa dirinya, apa yang sudah ia perbuat, juga bagaimana ia berbuat dan akan terus berbuat yang terbaik untuk Maluku dan pulau Buru.
” Panggil Beta Bung Maichel Wattimena, atau BMW saja biar lebih gampang” Ucapnya di seantero tempat yang disinggahinya selama di Pulau Buru
Sempat pula BMW melayat ke rumah duka Raja Regenchap Masarete Jonathan Constantinopel Lesnussa.
Perjalanan BMW menjadi lengkap di tanah Buru karena ia menjangkau desa dan dusun yang termarginalkan selama Indonesia Merdeka, seperti dusun Waesoar, kecamatan Waesama,Buru Selatan (3/11). hingga berjibaku naik ojek ke puncak gunung menuju Desa Skikilale, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru (4/11).
Bila nyanyian Gandong di atas jalan aspal Leksula telah berlagu. dan genderang tifa cakalele telah ditabu dengan nyaring, maka di Waepotih,Kabupaten Buru. dalam kesempatan kebaktian minggu pagi (4/11), kidung rohani “Hidup Ini Adalah Kesempatan” karya Pdt Wilhelmus Latumahina itu dilantunkan oleh BMW dihadapan ratusan Jemaat GPM Mizpa.
Selama berada di Pulau Buru, BMW tak sekedar menjanjikan harapan akan perbaikan dan perubahan, namun ia melebur jadi satu dengan Ana fina dan Anamhana, bersama Geba dan Keda, bersama harum kayu putih, sirih pinang dan kapur.
BMW juga hadir dan menjadi seberkas pelipur lara dalam nestapa keluarga besar Tasidjawa yang amat terpukul dengan kepergian salah satu putera terbaik marga itu yakni Fransiskus Tasidjawa.
Untuk diketahui Frans Tasijawa, Caleg Partai Demokrat dapil Buru 3 yang digadang- gadang bakal melenggang mulus ke gedung DPRD Buru dalam pemilu 14 Februari 2024 mendatang, sayangnya nasib tragis menjadi aral melintang perjalanannya. sebuah lakalantas tunggal di desa Wamlana (30/10) merenggut nyawa alumnus Fisip Unpatti tahun 2010 ini.
BMW diundang oleh keluarga dan para tokoh adat untuk hadir dalam acara peringatan 7 hari kepergian alm Frans Tasijawa di desa Waiula,kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru (5/11).
Dalam kehadirannya itu, BMW selaku Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat memberikan ucapan bela sungkawa serta terimakasih atas dedikasi dan loyalitas Alm Frans Tasijawa kepada partai berlogo bintang mercy itu.
Hidup ini adalah kesempatan, kesempatan untuk berbuat baik, dan menjadi berkat untuk banyak orang.
Ratusan kilometer jengkal tanah Buru sudah di susuri oleh BMW, gerimis kerap mengguyuri setiap tempat sakral yang disinggahinya sebagai sabda alam.
Sejak puluhan tahun lalu, sebelum BMW berjibaku di Senayan untuk infrastruktur jalan dan jembatan di Maluku, khususnya pulau Buru. Dari ruang kelas Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Ambon, Ibundanya Akasamina Papilaya/Wattimena telah berjuang untuk mencetak para guru yang tersebar se antero Maluku. Sementara ayahandanya Alm Librecht Frans Wattimena, diatas pelataran sejarah pemerintahan adat dikenang sebagai seorang mantan Raja (Kepala Desa) negeri Itawaka di pulau Saparua, Maluku Tengah. itulah hidup yang memang sudah jadi berkat.
Pewarta & Editor : Hesky Lesnussa