JURNALMALUKU — Wakil Bupati Maluku Barat Daya, Agusthinus L. Kilikily, secara resmi meluncurkan Proyek Perubahan “Pemberdayaan Ekonomi Pemuda melalui Kolaborasi Pentahelix Menuju Beta Mandiri”, hasil karya peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2025, Juliety A. Frans, di Pasar Ikan Tiakur, Hnyioli Lieta, Selasa (21/10/2025).

Proyek perubahan ini merupakan aksi nyata Frans dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor guna menciptakan ekosistem ekonomi pemuda yang mandiri, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal. Melalui pendekatan pentahelix, program ini menggandeng unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk bersama-sama membangun gerakan ekonomi kreatif di daerah.
Frans menyampaikan bahwa proyek ini berawal dari kegelisahan atas masih terbatasnya ruang ekspresi dan dukungan bagi pelaku usaha muda di Maluku Barat Daya. Ia kemudian merancang Beta Mandiri sebagai wadah pembelajaran, pelatihan, dan pengembangan usaha bagi pemuda dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan kearifan lokal.

“Melalui Beta Mandiri, kami ingin membuka ruang bagi pemuda untuk berinovasi dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya. Banyak bahan lokal yang sebenarnya bisa diolah menjadi produk bernilai jual tinggi, termasuk hasil daur ulang kertas dan limbah rumah tangga,” jelasnya
Peluncuran proyek perubahan ini dirangkaikan dengan Expo Kreativitas Pemuda Maluku Barat Daya, yang menampilkan berbagai produk hasil olahan tangan pemuda dari sejumlah kecamatan. Produk-produk tersebut mencerminkan semangat kreativitas dan inovasi, mulai dari kerajinan berbasis sumber daya alam hingga karya berbahan daur ulang.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Agusthinus L. Kilikily memberikan apresiasi tinggi kepada Julietty A. Frans atas gagasan dan dedikasinya dalam menginisiasi proyek perubahan tersebut. Ia menilai, program ini menjadi langkah konkret dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah yang berbasis potensi dan kreativitas lokal.

“Saya memberi apresiasi yang tinggi untuk Ibu Julietty A. Frans. Proyek ini bukan hanya inovatif, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Kreativitas pemuda dalam mengolah sumber daya alam, memanfaatkan kearifan lokal, hingga mendaur ulang bahan menjadi produk bernilai ekonomis harus terus didukung dan dikembangkan,” ujar Kilikily.

Wabup juga berharap agar proyek ini terus berlanjut dan mendapat dukungan dari seluruh perangkat daerah, sehingga dapat melahirkan lebih banyak pelaku usaha muda yang mandiri dan berdaya saing.

Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, serta dihadiri oleh unsur perangkat daerah, komunitas pemuda, dan pelaku ekonomi lokal.
Peluncuran diakhiri dengan peninjauan langsung Wakil Bupati ke stan pameran produk pemuda, sebagai wujud implementasi awal dari proyek Beta Mandiri di Kabupaten Maluku Barat Daya. (JM-EA)