Oleh : M. Asril Lisaholet, S.E.
Statistisi Ahli Muda
BPS Kabupaten Seram Bagian Barat
Ekonomi Seram Bagian Barat. Kemajuan suatu daerah sangatlah identik dengan kemajuan perekonomiannya. Kemajuan ekonomi itu sendiri patutnya dirasakan secara langsung dan merata oleh masyarakat. Di Seram Bagian Barat, indikator strategis kemajuan ekonomi menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik dalam satu dekade terakhir.
Pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan, gini ratio, dan IPM menurut rilis data BPS Kabupaten Seram Bagian Barat jika dicermati, tercatat mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Pada tahun 2023 laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Barat mencapai 4,67 persen, lebih rendah 0,96 persen dibanding tahun sebelumnya (2022) yang telah mencapai 5,63 persen. Angka ini juga lebih rendah dari laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Barat pada lima tahun lalu (2019) yang mencapai 5,56 persen.
Bahkan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan pada sepuluh tahun lalu (2014), laju pertumbuhan ekonomi lebih rendah 1,39 persen, dimana pada tahun 2014 ekonomi Seram Bagian Barat telah tumbuh diatas 6 persen yakni sebesar 6,06 persen. Hal ini menunjukkan aktivitas perekonomian secara makro relatif cukup rendah di Seram Bagian Barat pada tahun 2023.
Sementara itu, angka pengangguran di Seram Bagian Barat dalam satu dekade terakhir cenderung menurun. Sepuluh tahun lalu (2014), angka pengangguran di Seram Bagian Barat mencapai 13,88 persen, tertinggi dalam dekade ini. Seiring waktu, angka ini turun hingga dibawah 6 persen, yakni 5,40 persen pada tahun 2019 dan pada tahun 2023 angka pengangguran lebih menurun lagi bahkan dibawah 5 persen, yakni sebesar 4,74 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa, pembangunan ekonomi yang telah berjalan selama dekade ini di Seram Bagian Barat, secara makro cukup signifikan menyerap tenaga kerja.
Di sisi lain, perkembangan penduduk miskin di Seram Bagian Barat lebih fluktuatif dalam dekade ini. Pada tahun 2014, menurut rilis data BPS Kabupaten Seram Bagian Barat headcount index Seram Bagian Barat tercatat 23,79 persen dari total jumlah penduduk. Lima tahun lalu pada tahun 2019, headcount index Seram Bagian Barat tercatat naik menjadi 25,16 persen dari total jumlah penduduk.
Pada tahun 2023, turun lagi menjadi hanya 22,39 persen dari total jumlah penduduk. Kita tentu yakin bahwa sejumlah kebijakan yang menyasar penduduk miskin telah ditempuh pemerintah baik pada tingkat pusat, maupun pada tingkat provinsi dan kabupaten, bahkan hingga level pemerintah desa.
Namun, perkembangan dekade ini menunjukan bahwa semua tindakan yang telah diambil pemerintah untuk membijaki kondisi miskin secara makro belum cukup memadai untuk menurunkan secara drastis headcount index di Seram Bagian Barat.
Walaupun demikian, pada sisi lain kita tentu bersyukur bahwa masalah ketimpangan ekonomi secara makro yang sangat serius antar penduduk di Seram Bagian Barat berangsur menurun. Gini ratio Seram Bagian Barat dalam enam tahun terakhir menunjukkan tren yang membaik. Pada tahun 2018 Gini ratio tercatat sebesar 0,288, kemudian pada tahun 2020 meningkat menjadi sebesar 0,296 yang diyakini sebagai dampak pandemi covid-19, lalu pada tahun 2023 menurun menjadi sebesar 0,241.
Walaupun lamban, namun pembangunan ekonomi yang diupayakan bersama baik dari pemerintah maupun sektor swasta punya dampak terhadap ketimpangan ekonomi secara makro yang semakin merata di Seram Bagian Barat.
Hal lain yang patut syukuri adalah Indeks pembangunan manusia (IPM) di Seram Bagian Barat yang semakin meningkat.
Pada tahun 2014, IPM Seram Bagian Barat hanya 62,39, meningkat menjadi 65,49 pada tahun 2019 dan terus meningkat hingga pada tahun 2023 mencapai 67,56. Dengan demikian, status pembangunan manusia di Seram Bagian Barat stabil dalam status sedang (IPM berada diantara 60 hingga 70).
Tren positif dalam dekade ini tentu dapat diproyeksikan terus berlanjut hingga mampu mencapai status tinggi (IPM berada diantara 70 hingga 80). Perkembangan IPM dekade ini tentu meyakinkan kita bahwa kualitas hidup manusia di Seram Bagian Barat terus membaik dalam aspek ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Kita bisa yakin bahwa, sejumlah tindakan yang telah diambil pemerintah pada semua tingkatan dalam hal pembangunan manusia was on the right track.
Tahun 2024 sementara kita jalani, tentunya faktor-faktor non ekonomi seperti konstalasi politik, implementasi pemerintahan yang baik dan bersih, aspek penegakan hukum, serta kondisi keamanan dan ketertiban juga memiliki pengaruh yang tidak dapat kita abaikan terhadap kinerja pemerintah baik pada tingkat pusat, provinsi, kabupaten maupun pada level desa dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di Seram Bagian Barat.
Untuk itu diperlukan perhatian penuh, itikad baik, dan komitmen serius tidak hanya dari pemerintah namun juga semua pihak yang terkait untuk mengambil peran masing-masing sesuai porsinya mengatasi masalah-masalah ini.
Tren kemajuan ekonomi Seram Bagian Barat dalam satu dekade terkahir ini meyakinkan ekspektasi kita akan capaian tahun 2024 dan tahun-tahun kedepannya. Karena kemajuan ekonomi daerah sepatutnya diiringi oleh kesejahteraan masyarakatnya tanpa ketimpangan ekonomi atau paling tidak ketimpangan ekonomi sangat kecil dengan sumber daya manusianya yang handal dan berkualitas.
Data. Data laju pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan, gini ratio dan IPM diatas dapat menjadi gambaran betapa pentingnya data. Data dan informasi statistik diatas mengindikasikan capaian pemerintah baik pada tingkat pusat maupun di daerah setelah melaksanakan serangkaian kebijakannya dan dapat menjadi dasar evaluasi efektivitas program-program pembangunan, sekaligus menjadi dasar perencanaan kemudian.
Patut disadari bahwa perencanaan pembangunan yang tepat sasaran dan dapat menjawab permasalahan daerah memerlukan data dan informasi statistik yang berkualitas, akurat, lengkap, berkesinambungan dan terkini.
Hal ini sejalan dengan amanat UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 31 yang menyatakan bahwa “perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.”
Disamping itu, data dan informasi statistik membuat kita semua tahu bahwa kita telah berada dimana atau kita sedang berada dimana, kita tahu apa yang telah kita capai dan apa yang belum kita capai, dan apa yang hendak kita tuju lagi.