Ditulis oleh :MERCY FANUMBY (Pemuda Tanimbar)
T A N I M B A R
BERANDA DEPAN NKRI
BENTENG PANCASILA
Tanimbar ini kaya, tapi rakyatnya terpasung dalam penjara kemiskinan. Bagai tikus dalam lumbung padi, tapi tertindas, papah dan termarginal.
Goresan kalimat diatas menggambarkan potret kekinian berbanding terbalik dengan julukan Tanimbar sebagai Daerah Perbatasan yang Kaya akan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Laut diantaranya Perencanaan PSN BLOK MASELA yang menjadi Magnet bagi negara negara di dunia untuk berlomba lomba menanamkan investasi dan pada masa yang akan datang Tanimbar akan menjadi tempat tujuan wisata paling subur oleh karena panorama alam dan keindahan lautnya yang beranekanragam.
T A N I M B A R
Titik Terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena merupakan TERAS DEPAN TAPAL BATAS INDONESIA
Sungguh menjadi moment kairotik – saat berahmat, saat kairos yang melaluinya terlahir keseriusan dari Presiden RI untuk membangun Bumi Duan Lolat Tercinta sesuai harapan Rakyat.
Seluruh Penduduk Tanimbar akhirnya legah, tak terkecuali setelah melalui penantian panjang, tentu merasa lengkaplah sudah kegembiraan warga Tanimbar karena Presiden RI Joko Widodo menginjakan kaki di Bumi Duan Lolat.
Tanimbar termasuk dalam sebuah kawasan yang oleh Nico De Jonge dan Toos Van Duk. Dua peniliti asal Belanda diberi julukan THE FORGOTTEN ISLAND OF INDONESIA.
Predikat The Forgotten Island of Indonesia diletakan kedua peneliti asal Negeri Kincir Angin itu karena mengigat selama Kepulauan Nusantara dilebur menjadi sebuah Negara yang bebas, merdeka dan berdaulat dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tanimbar adalah daerah Kepulauan yang terletak di daerah paling selatan Provinsi Maluku serta keberadaannya sangat dan paling TERHIMPIT diantara negara Asutralia dan Timur Leste. Semoga masa kini dan akan datang Tanimbar terkesan tidak terlupakan, tidak terurus dan bahkan terlupakan pasca KUNKER Presiden RI di Bumi Duan Lolat Tanimbar. Sementara Tanimbar pada posisinya secara geografis merupakan salah satu wilayah yang dikategorikan sebagai SERAMBI DEPAN, TERAS DEPAN Negara Kesatuan Republik Indonesia karena berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Australia dan Timur Leste.
Namanya Teras Terdepan,
Tidak boleh kumuh,
Tiidak boleh tertinggal,
Harus Dibangun dan ditata secara baik karena merupakan WAJAH NEGERI.
Rakyat di perbatasan TANIMBAR harus merdeka dalam ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Maka negara harus kerja serius.
Menelantarkan TANIMBAR yang adalah Daerah Perbatasan berarti menghianati SOLIDARITAS & NASIONALISME HUMANIS dan pada akhirnya memberi ruang dan peluang kepada negara tetangga AUSTRALIA & TIMUR LESTE melakukan penguasaan atas daerah-daerah atau pulau-pulau kecil yang belum memilikl nama di Tanimbar.
SAVE THE YAMDENA ISLAND
Tidak berlebihan kalau penduduk Tanimbar harus irih menatap ke seberang negara tetangganya Australia dan Timur Leste yang mana kehidupan warganya jauh lebih baik sementara Warga Tanimbar sesunguhnya menjadi potret wajah tapal batas teras depan wilayah NKRI.
Sekali lagi kasus SIPADAN LIGITAN merupakan bukti riil yg menggambarkan akibat fatal dan sikap menelantarkan daerah perbatasan.
Akhirnya saya menyebut KUNKER PRESIDEN RI BAPAK JOKO WIDODO ke TANIMBAR adalah salah satu cara menyuarakan ASPIRASI DAERAH-DAERAH PERBATASAN dan menunjukan kepada PUBLIK bahwa permasalahan di daerah-daerah perbatasan bersifat krusial.
Tulisan ini merupakan sebuah MISCELLUM (VARIA) pemikiran yang didasarkan dari permenungan atas KUNKER BAPAK PRESIDEN JOKO WIDODO DI BUMI DUAN LOLAT, 1 sampai 2 September 2022.
Semoga TANIMBAR sebagai TAPAL BATAS pada masa kini dan akan datang tidak LUPUT dari perhatian Negara. (*)