JURNALMALUKU–Sekretaris DPD KNPI Maluku, Chrisno Rikumahu, melontarkan kritik keras terhadap pelayanan di RSUP dr. Johannes Leimena Ambon usai menerima laporan terkait pasien yang berjam-jam tertahan di ruang UGD tanpa mendapatkan kamar inap.
Dalam keterangannya kepada media ini, Selasa (25/11/2025), Chrisno menyebut kondisi tersebut sebagai bentuk lemahnya manajemen pelayanan rumah sakit yang seharusnya menjadi rujukan utama di Maluku.
“Pasien ini sudah berjam-jam berada di ruang UGD, sampai sekarang belum mendapatkan kamar. Ini tidak bisa dianggap hal biasa. Masyarakat membutuhkan pelayanan cepat dan manusiawi,” tegasnya.
Ia menilai, keterlambatan penanganan pasien bukan hanya mencerminkan kekurangan fasilitas, tetapi juga ketidaksiapan rumah sakit dalam mengatasi lonjakan kebutuhan layanan kesehatan.
“Kalau pasien harus menunggu begitu lama untuk sekadar mendapat kamar, berarti ada masalah serius yang harus dibenahi. RSUP Leimena bukan rumah sakit kecil, ini pusat layanan kesehatan rujukan regional. Jangan sampai masyarakat justru merasa terabaikan,” ujar Chrisno.
Chrisno meminta manajemen RSUP Leimena segera melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk kapasitas kamar perawatan, ketersediaan tenaga medis, hingga alur pelayanan UGD. Ia menegaskan bahwa negara hadir melalui fasilitas kesehatan, sehingga kegagalan dalam memberikan pelayanan optimal sama saja dengan mengabaikan hak masyarakat.
“Kami minta Direktur RSUP Leimena turun tangan. Jangan biarkan kasus seperti ini berulang. Ini menyangkut keselamatan pasien,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUP dr. Johannes Leimena belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan tersebut. (JM–AL).

