JURNALMALUKU-Kian hari-kian hangat pemberitaan Pilkada Maluku di tahun 2024 ini. Baik isu yang memuja-muja kandidat kemudian saling menyindir dan materi spekulatif di lontarkan kepada Publik.
Diketahui bahwa sampai dengan saat ini ketakutan Murad Ismail terhadap sosok Febry C Tetelepta terlihat jelas pada beberapa kali unggahan Via media sosial serta media online yang mencoba menyudutkan bahkan menyepelekan kemampuan FCT (sapaan Akrab) untuk berkontestasi, Namun dari kacamata pengamat Politik Penuel M Supulatu memberikan cerminan lain atas reaksi dari pendukung Murad Ismail.
Menurut Supulatu, kekhawatiran akan daya saing serta kecakapan seorang FCT menancapkan belati kecemasan di atas kepala seorang Murad yang katanya Jago strategi.
Karena FCT memberikan Warna Baru dalam Perpolitikan Maluku, dimana Penuel menilai, bahwasanya ruang dialogis selalu mewarnai citra diri FCT dan memang diakuinya pemimpin itu bukan terletak hanya Isi dompet namun juga isi kepala Guna menjawab kebutuhan pembangunan di daerah Maluku.
“Nah, ini yang tidak dimiliki oleh sosok Murad Ismail, sejak kapan kita lihat murad menanggapi aspirasi masyarakat secara langsung lewat ruang diskursus,”tutur Supulatu dalam rilisnya, Kamis (6/6/2024).
Supulatu jebolan ilmu komunikasi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura Ambon ini menegaskan, FCT memang adalah seorang dari kalangan sipil yang berangkat dari seorang aktifis berbeda halnya dengan seorang Murad yang memiliki latar belakang militer.
Olehnya itu, berbenturan kepentingan dengan kandidat lain seperti Jefry rahawarin yang juga Pensiunan TNI, gayung bersambut percaturan politik Maluku digiring lah isu Perang Bintang, bertujuan untuk menghempaskan FCT dari kontestasi Pilgub dimaksud.
“Maluku ini sudah selesai dengan Konflik di masa lampau, tidaklah usah digiring bahwa maluku masih rawan konflik. Maluku ini sudah membutuhkan pembangunan dengan sumber daya alam yang ada serta memajukan sumber daya manusia, masyarakat tidak boleh ditakut-takuti serta dibodohi dengan hal yang tidak baik. Ngapain ! kita harus berbalik melihat masa kelam, mari menata masa depan,”tutur Supulatu.
Dirinya menambahkan, ide dan gagasan yang melekat pada Febry Calvin Tetelepta selaku salah seorang koki pembangunan proyek strategi Nasional di istana Negara.
“FCT dibutuhkan oleh Maluku saat ini, bukanlah makian, hinaan yang keluar dari mulut seorang pemimpin yang sudah ex-payer di bulan April kemarin,”pungkas Putera Lasahata,Taniwel SBB itu.(JM).