JURNALMALUKU-Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach, meresmikan Tugu Kaki Dian yang berlokasi di kota Tiakur.
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti tugu tersebut, yang dilakukan oleh Noach di Kantor Bupati MBD, Senin (8/11/2021)
Noach mengatakan, Tugu Kaki Dian merupakan simbol dari budaya dan agama masyarakat MBD. Seluruhnya tertuang dalam struktur bangunan tugu tersebut.
“Masyarakat MBD pada dasarnya sangat menjunjung tinggi budaya yang telah diwariskan para leluhur sejak dulu. Tidak hanya itu, masyarakat MBD juga sangat menghargai kehidupan beragama. Banyak hal yang telah dilewati oleh masyarakat MBD hingga saat ini, sehingga seluruh perjuangan dan jerih payah masyarakat tertuang dalam setiap sisi dari tugu tersebut,” ungkap Noach
Tidak hanya itu, lanjutnya, MBD juga memiliki banyak potensi yang bisa menopang perkembangan kabupaten itu. Semua potensi alam tersebut juga tergambar pada Tugu Kaki Dian.
Dengan demikian, katanya, Tugu Kaki Dian merupakan cerminan masyarakat MBD, cerminan Kota Tiakur sebagai Kota Agama dan Budaya.
Pada Tugu Kaki Dian terdapat 13 simbol. Mulai dari lantai yang berwarna biru, menggambarkan laut yang memisahkan pulau-pulau di wilayah MBD sekaligus potensi bahari. Dinding berlapis marmer hitam, merupakan gambaran masa-masa kelam masyarakat yang terbelenggu dalam ketertinggalan dengan daerah lain.
Kemudian, 17 pilar utama sebagai simbol 17 kecamatan baru hasil pemekaran kabupaten. 8 gerbang merupakan 8 kecamatan awal pembentuk kabupaten.
Simbol dinding dengan motif kain tenun, menggambarkan ciri khas kain adat yang melambangkan kharisma dan wibawa masyarakat MBD secara keseluruhan dalam bingkai NKRI.
Warna hijau pada tugu tersebut merupakan simbol keberagaman suku, adat dan budaya, pada sebaran pulau-pulau di MBD. Warna hitam mencerminkan masa-masa sulit ketika memulai suatu perjuangan.
Sedangkan 8 beton melengkung menyerupai daun jagung yang sedang mekar, menggambarkan jumlah tahap dimulainya perjuangan untuk memperjuangkan MBD sebagai daerah otonom baru, yang merupakan perjuangan panjang, yang dipadukan dengan simbol warna putih yang menyiratkan kesucian dan ketulusan perjuangan pemekaran itu.
Ada juga simbol 8 beton melengkung pada satu kolom utama, merupakan gambaran perjuangan yang disertai satu tekad, satu semangat dan satu tujuan mulia serta doa kepada Tuhan yang maha kuasa, agar perjuangan suci membuahkan hasil demi masyarakat yang sejahtera dan makmur.
Kemudian 8 pilar lingkaran penutup, merupakan hasil dari perjuangan membuahkan hasil demi dimekarkannya satu daerah otonom baru, yaitu, kabupaten MBD.
Sedangkan simbol 17 gunung warna hijau, menggambarkan 17 kecamatan baru hasil dari pemekaran. Kemudian beton penutup warna emas dengan 17 mahkota emas, merupakan gambaran masyarakat MBD yang adil dan makmur adalah merupakan doa dan pergumulan dari segenap masyarakat. Juga Logo Kabupaten MBD dan terkahir Salib sebagai simbol agama masyarakat MBD yang berjuang, sehingga mencapai mahkota kemenangan dengan ucapan syukur kepada Tuhan sumber segalanya
“Dengan diresmikan Tugu Kaki Dian, diharapkan simbol budaya dan agama dapat tersirat jelas dan menjadi cerminan bagi generasi yang akan datang, agar tetap menjaga, menghargai dan menjunjung tinggi perjuangan serta kearifan yang ditanamkan para leluhur,” harap Noach