JURNALMALUKU-Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar buka puasa bersama dengan stakeholder yang ada di kota Ambon dengan tema “Menjalin Silaturahmi dan Sinergitas PWI Maluku dengan Pimpinan Media dan Mitra Pers”.
Dalam kegiatan buka bersama ini di hadirkan ustad Irham Lawaru untuk memberikan tausiyahnya.
Ustad Irham Lawaru dalam tausiyahnya mengatakan, salah satu kunci sukses adalah mengadakan silahturahmi.
“Yang mana Rasulullah SAW, dalam sebuah hadist, mengatakan, barang siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dimudahkan rizkinya, serta urusannya, maka hubungkanlah silaturahmi,” kata Lawaru, Rabu, (13/4/2022).
Dirinya menjelaskan, untuk itu Rasulullah memerintahkan agar umat islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim.
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan” (HR Bukhari dan Muslim). Hal ini berarti sangat penting hubungan silaturahmi dilakukan,”ujar Irham.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku, Titus Renwarin, mengatakan, kehadiran Kominfo Provinsi Maluku di buka puasa bersama pengurus persatuan wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku, untuk bersinergitas dengan media baik cetak, online maupun televisi.
“Agar secepatnya, pengurusannya dilantik secara definitif agar informasi keluar satu pintu,” Renwarin.
Renwarin menambahkan, PWI dan pers masuk kedalam sub kultur sosial. Yang berperan sebagai kontrol bagi pemerintah dalam mengendalikan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah.
“Sinergitas sangat penting, dan untuk membangun sinergitas, silahturahmi seperti ini, terjalin dengan baik. Hal ini, untuk keterbukaan dapat terjalin dengan baik. Sehingga, ketika ada masalah, dapat di komunikasikan dengan baik,” jelas Kadis.
Dirinya mengatakan, untuk PWI Maluku, pemerintah berkomitmen untuk percepatan pembentukan pengurus yang definitif sehingga, dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan.
“Untuk pencapaian pengurus yang resmi. Sehingga, ketika terbentuk pengurus yang sah, segala bentuk informasi dapat dipertanggung jawabkan,”ujar Kadis.
Dan ketika pihaknya, kata dia, berkerjasama, dengan PWI, PWI dapat menjadi alat kontrol pemerintah, dan masyarakat bagi seluruh kinerja pemerintahan yang sedang berlangsung.
Di kesempatan yang sama, Plt ketua PWI Provinsi Maluku Petrus Oratmangun mengatakan, PWI Maluku selama ini mati suri. Dan per tanggal 11 Maret, dirinya ditunjuk oleh PWI Pusat.
“Saya ditunjuk menjadi plt ketua PWI Maluku. Jadi satu tugas untuk saya adalah melaksanakan Musyawarah provinsi. Untuk sampai ke musyawarah Provinsi ini, harus mendata semua anggota PWI,”jelas Oratmangun.
Jadi, ketika dirinya ditugaskan, dan pimpinan daerah minta, kata dia, dirinya dapat secara gamblang memberitahukan berapa jumlah anggota PWI.
“Sehingga, penataan ini penting. Saya akan melakukan anggota PWI. Baik yang sudah pindah ke daerah lain maupun ke lain hati. Saya akan menertibkan ini, sampai saatnya musyawarah Provinsi,”terangnya.
Dirinya menambahkan, akan menugaskan anggota-anggota didaerah lain untuk mengkoordinir. Hingga saatnya nanti ada konfrensi pers.
“Konfrensi pers ini, sebetulnya merupakan amanah bagian amanat undang-undang 40 tahun 1999. Dan terutama menegakkan kode etik jurnalis. Karena saat ini, dewan pers semakin ketat, wartawan harus dibekali kartu sertifikasi,”ulasnya.
Oratmangun menegaskan, Entah Muda, entah Madya. Dan media-media juga harus berbadan hukum, kalau media berbadan usaha, bukanlah media berbadan hukum. Itu sama saja seperti usaha-usaha konvensional lainnya.
“Ini merupakan aturan dari dewan pers. Kedepan, mereka yang direkrut ikut masuk, harus membekali dirinya dengan sertifikasi,”tutupnya.(JM)