JURNALMALUKU-Sekretaris MPW Pemuda Pancasila Maluku Petrus Tipawael meminta pihak Pertamina untuk dapat melihat kebutuhan masyarakat dengan stok Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tipawael menjelaskan, Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai terjadi di beberapa daerah di indonesia, termasuk Provinsi maluku.
Hal ini menjadi sorotan semua stake holder di Maluku, terkait persoalan kelangkaan BBM ini.
“Antrian panjang selalu terlihat di SPBU setiap harinya, dikarenakan sebagian besar pengguna kendaraan umum melakukan antrian pada BBM jenis Pertalite karena ada pengkhususan jam untuk penjualan pertalite tanpa disadari itu juga menjadi biang kemacetan di setiap titik SPBU,”ungkap Tipawael.
Dirinya mentuturkan, memang diakui stok yang disiapkan oleh pertamina pasti sifatnya tahunan namun apabila kekurangan BBM, harusnya ada permintaan yang bisa diminta oleh Pertamina wilayah maluku atau adanya cadangan BBM diluar stok yang ada, agar bisa mencukupi kebutuhan BBM masyarakat selama setahun.
Tipawael juga menyinggung soal stok Minyak Tanah (Mitan), yang sampai saat ini masih menjadi keresahan masyarakat.
“Kelangkaan yang terjadi dan sebagian besar dirasakan oleh masyarakat adalah Minyak tanah, dikhawatirkan ini terjadi penimbunan minyak tanah oleh mafia minyak,”tegas Sekum PP Maluku.
Dirinya berharap, Pihak Pemerintah Provinsi Maluku dengan Aparat kepolisian serta jajaran terkait harus tegas menelusuri akan kelangkaan minyak tanah yang terjadi dan mencoba mencari solusi akan hal dimaksud.
“Atau mungkin saja, ini strategi pertamina untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat supaya bisa beralih dari minyak tanah ke penggunaan Gas elpiji, kalo memang dugaan saya ini benar adanya berarti Pertamina Harus kooperatif untuk Melakukan sosialisasi penggunaan elpiji kepada masyarakat agar terdistribusi informasinya dan bisa terealisasi kebijakan Penggunaan elpiji dimaksud, sebagai alternatif solusi kelangkaan minyak tanah,”tutur Tipawael.
Tipawael juga menegaskan, Pertamina tidak hanya duduk berpangku tangan dan melihat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Ini catatan kritis kepada Pihak Pertamina, dikarenakan kalau sampai lonjakan kelangkaan terjadi dirinya takutkan jangan sampai class action akan dilakukan oleh masyarakat, atas permasalahan umum yang mendera masyarakat di maluku,”tutupnya.(JM.NS).