JURNALMALUKU-Dewan Pimpinan Pusat Hena Hetu menyatakan dukungan terhadap langkah Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa yang berencana mengajukan pinjaman sebesar Rp.1,5 triliun ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Dalam situasi fiskal yang menantang dan keterbatasan ruang APBD, langkah ini dinilai sebagai opsi strategis untuk mempercepat pembangunan dan menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
Namun, DPP Hena Hetu menegaskan bahwa dukungan ini bersyarat dan penuh kehati-hatian. Dana pinjaman harus dirancang berbasis program yang jelas, terukur, dan berorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta serta penguatan ekonomi Lokal untuk kesejahteraan
“Pinjaman ini bukan sekadar angka. Ia harus menjadi alat untuk membangun ketahanan pangan, memperkuat ekonomi lokal, dan memberdayakan masyarakat dari desa hingga pesisir,” tegas Fungsionaris DPP Hena Hetu Rajab Tatuhey.
Lebih lanjut, DPP Hena Hetu mengingatkan agar pemerintah provinsi tidak mengulangi kesalahan masa lalu, di mana sejumlah program pembangunan terhambat akibat lemahnya perencanaan, minimnya partisipasi publik, dan tidak adanya tolok ukur keberhasilan yang terukur.
“Kita tidak boleh jatuh ke lubang yang sama. Keviatan tanpa pernanaan yg berujung anburadur. Setiap rupiah dari pinjaman ini harus dipertanggungjawabkan sehingga dari sisi Perencanaan harus matang, berbasis data, dan melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek,” tambahnya.
DPP Hena Hetu juga mendorong agar dana pinjaman difokuskan pada program-program strategis seperti :
- Penguatan ketahanan pangan berbasis lokal
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dan pedalaman
- Infrastruktur penunjang distribusi hasil produksi rakyat
- Digitalisasi layanan publik dan tata kelola pemerintahan desa
semua program di atas harus juga bersifat keberlanjutan dalam rangka menunjang semua investasi investasi yang akan berlangsung di maluku seperti Blok masela. Paling tidakpinjaman senilai 1,5 M itu harus dimanfaatkan selama 3 Tahun anggaran agar dapat di evaluasi dan dilakukan perbaikan dalam perencanaan program pelaksanan kegiatan pembangunan.
Sebagai organisasi kami akan konsisten mengawal transparansi dan pembangunan berkeadilan di Maluku, DPP Hena Hetu menyatakan siap menjadi mitra kritis dan konstruktif dalam mengawal proses pembangunan maluku dari hulu ke hilir demi terwujubnya Maluku yang Bae.
Kami berharap pinjaman tersebut juga tidak habis dalam 1 tahun anggaran… paling minimal angka 1,5 T itu bisa di manfaatkan selama 3 Tahun anggaran agar setiap tahunnya dapat di ukur output maupun outcomenya. kami yakin Samua ini par maluku pung bae, tandas Rajab Tatuhey. (JM-RED)

