JURNALMALUKU-Akhirnya Agus Ririmasse sah sebagai Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon definitif. Ini setelah dirinya resmi dilantik Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama itu dilangsungkan di Tribun Lapangan Merdeka Kota Ambon.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menjelaskan, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sekkot Ambon telah melalui prosedur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pelantikan dilakukan setelah sebelumnya sudah melalui seleksi terbuka dan mendapatkan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Sekretariat Daerah Kota Ambon merupakan unsur pembantu pimpinan Pemerintahan kota yang dipimpin Sekot, berada dibawah dan bertanggung jawab oleh Wali kota,” tutur Louhenapessy kepada awak media di Tribun_Ambon, Selasa (21/12/2021).
Louhenapessy bilang, Sekot bertugas membantu Wali kota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, organisasi, tata laksana dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah yang ada di Kota.
“Banyak pembicaraan di luar sana bahwa Sekot yang terpilih adalah orangnya Saya dan Pak Sayarif Hadler supaya bisa mengamankan kami setelah nanti tidak lagi menjabat Wali kota dan Wakil wali kota. Saya hanya mau bilang, Tuhan ampuni mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat,” terangnya.
Louhenapessy mengaku dirinya bersama Syarif Hadler tidak berfikir sesempit yang dipikirkan. Malah, sebaliknya mereka berpikir dalam konteks yang lebih besar tentang masa depan kota Ambon.
“Kami tidak berfikir tentang figur, kami berfikir tentang kapasitas, kami tidak berfikir tentang kemampuan bekerja sendiri, kami berfikir tentang kemampuan bekerja sama, kami tidak berfikir hanya tentang kemampuan berbicara, tapi juga kemampuan mendengarkan, kami tidak hanya berfikir tentang hari ini, kami berfikir tentang nanti,” tegasnya.
Louhenapessy berpesan kepada Ririmasse yang terpilih sebagai Sekkot Ambon definitif, bahwa tantangan ke depan sangat dinamis dan penuh kompetisi.
Pemerintahan saat ini diperhadapkan pada dinamika globalisasi yang terus tumbuh dengan pesat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi ruang yang tak terbatas, dan menyentuh seluruh sendi kehidupan bermasyarakat.
Louhenapessy juga mengingatkan Ririmasse, bahwa fungsi pemerintahan adalah fungsi pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan harus mampu diemban dengan baik. Olehnya itu, harus mengikuti dinamika yang terus berkembang tersebut.
“Kita harus melayani bukan dilayani. Satu hal yang patut diingat adalah Dunia kita bukan jabatan, pangkat, dan gaji. Dunia kita adalah manusia dan seluruh persoalannya,”pungkasnya.(J.Am)