JURNALMALUKU-Menindaklanjuti Radiogram Kementerian Dalam Negeri tentang Pengendalian Inflasi Tahun 2024, maka Penjabat Gubernur Maluku Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, mengikuti Rapat Koordinasi sacara Virtual dari Ruang Rapat Wakil Gubernur Maluku, pada Selasa (4/6/2024)
Hadir juga pada kesempatan itu Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Maluku Dr. Ir. Syuryadi Sabirin, M.Si, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Provinsi Maluku, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, Pihak TNI, dan Pimpinan OPD Terkait Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
Rapat tersebut dipimpin oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir dari Ruang Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat.
Dalam arahannya Tomsi menyampaikan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, inflasi bulan Mei 2024 mengalami penurunan dari 3 persen menjadi 2,84 persen Year on Year (YOY), dimana penurunan inflasi ini tidak terlepas dari kerjasama berbagai stakeholder, baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Di tempat yang berbeda, Penjabat Gubernur Maluku turut menjelaskan terkait Pengendalian Inflasi di Maluku dalam Rangka mewujudkan stabilitas Harga Kebutuhan Pokok, dimana dapat diketahui angka inflasi Bulan Mei 2024 3,21 persen Year on Year.
“Kita harus menyusun strategi yang dimulai dengan pertemuan untuk membicarakan hal ini dengan Kabupaten Kota yang termasuk Indeks Harga Konsumen (IHK) dan mengembalikan langkah-langkah pengendalian inflasi yang sebelumnya pernah dilakukan, seperti gelar pangan murah hingga pengawasan pada setiap distributor,”tegasnya.
Diketahui pada 3 wilayah IHK di Provinsi Maluku angka inflasi YoY tertinggi yakni di Kota Ambon 4,61persen, yang disusun dengan Kota Tual 3,70 persen, dan yang terendah Kabupaten Maluku tengah 1,01 persen.
“Kita ketahui bersama untuk di Ambon harga ikan naik dikarenakan saat ini kita sementara memasuki masa pancaroba, oleh karena itu kita perlu menyusun strategi dengan cara menginventarisir cold store yang ada di Kota Ambon, agar dapat menjaga ketersediaan ikan,”ucap Sadali.
Sadali menuturkan, untuk inflasi Month to Month (m-to-m) pada Bulan Mei 2-24 sebesar 1,89 persen dimana penyumbang utamanya ialah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sementara untuk komoditas penyumbang inflasi antaran lain : ikan momar, ikan kawalinya, ikan komu, ikan cakalang, ikan tuna, ikan lema, bawang merah, tomat, kangkung, bayam, beras, kacang panjang, sigaret kretek mesin (SKM), daging ayam ras, dan terong.
“Terkait hal-hal ini, besok kita laksanakan rapat jam 3 dengan Bupati Walikota wilayah IHK, dan para distributor, untuk mengecek keberadaan stok,”tutupnya.(JM.ES).