JURNALMALUKU-Demi memperkuat rasa nasionalisme kebangsaan, Anggota MPR RI Fraksi Partai Gerindra Hendrik Lewerissa kembali melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan dengan tema “Bhineka Tunggal Ika” kepada masyarakat Desa Rumah Tiga, Kota Ambon, Rabu (13/3/2024).
Menurut Lewerissa, Bhinneka Tunggal Ika adalah artinya berbeda-beda tetap satu jua. Ini menjadi semboyan bangsa Indonesia dan menjadi lambang negara Garuda Pancasila.
“Bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa serta Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kata Bhinneka artinya beragam, Tunggal artinya satu dan, Ika artinya itu,”jelas Lewerissa.
Politisi Gerindra yang sangat vocal di Senayan Jakarta ini menegaskan, empat pilar kebangsaan yakni; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan tiang penyangga yang kokoh untuk memberikan rasa aman, sejahtera, tentram dan terhindar dari dari berbagai jenis gangguan serta bencana bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Empat pilar kebangsaan diantaranya: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harus terus disosialisasikan, sebab sangatlah vital, sehingga wajib diketahui seluruh elemen masyarakat sekaligus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari di segala aktifitas,” akuinya.
Anggota Badan Pengkajian MPR RI ini menyebut, sosialisasi empat pilar kebangsaan ini bagian dari upaya negara menyadarkan masyarakat untuk memahami serta menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan setiap hari sekaligus menterjemahkan kepada rakyat dan warga kota ini.
“Tujuannya apa? Tujuannya ialah agar masyarakat mengetahui apa itu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI,” sebutnya.
Lewerissa kembali menegaskan, kemajuan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga jikalau rakyat tidak dibekali dan diingatkan soal pemahamannya terhadap empat pilar, maka akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi ini penting bagi rakyat kita. Oleh karena itu Anggota MPR dalam berbagai kesempatan wajib mensosialisasikan itu kepada warga,”katanya.
Dirinya menandaskan, tujuan dalam semboyan ini adalah, mempersatukan bangsa Indonesia, mempertahankan kesatuan bangsa, meminimalisir konflik atas kepentingan pribadi atau kelompok serta mencapai cita-cita negara Indonesia.
Sosialisasi ini dihadiri oleh masyarakat desa rumah tiga, tokoh-tokoh Adat, tokoh pemuda, tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat.(JM.ES).