JURNALMALUKU-Wakil Walikota Ambon Ely Toisuta, menghadiri dan membuka secara resmi pelantikan dan rapat kerja pimpinan daerah Aisyiyah kota Ambon, di bawa soroton tema, “Membentuk jiwa perempuan yang berdedikasi serta mempunyai semangat juang dang kerja nyata”, yang berlangsung di Smk Muhammadiyah Ambon, Sabtu, (28/06/2025).
Hadir pada kegiatan yang berlangsung, Wakil Walikota Ambon Ely Toisuta, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Provinsi Maluku, Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku, para kepala sekolah Muhammadiyah (SD, SMP, SMA, dan SMK), pimpinan organisasi Muhammadiyah se-Maluku, pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kota Ambon, Asisten II Sekkot Ambon, Plt. Kepala Bagian Kesra Kota Ambon, tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisuta, memberikan apresiasi atas pelantikan ini dan menegaskan pentingnya Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung pelaksanaan 17 program prioritas Pemkot Ambon.
“Pentingnya legalitas organisasi melalui pendaftaran di Kesbangpol agar Aisyiyah diakui secara resmi dan dapat terlibat aktif dalam kerja-kerja kolaboratif bersama pemerintah,”ungkap Toisuta.
Wakil Walikota juga berharap, Aisyiyah menjadi corong pemerintah sekaligus penggerak perubahan dari akar rumput, karena perempuan memiliki peran besar dalam membentuk generasi masa depan dan menjaga nilai-nilai sosial masyarakat,”pinta Toisuta.
Beliau mengajak ibu-ibu dan seluruh masyarakat untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan, mulai dari rumah masing-masing, dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak mendirikan bangunan di daerah rawan, dan melaporkan aktivitas pembangunan yang mencurigakan.

Dalam kesempatan itu juga Ia mengajak, untuk wujudkan Ambon yang aman, tertib, dan tangguh menghadapi bencana, dimulai dari kesadaran kita.
Beliau juga menghimbau kepada ibu-ibu dan seluruh masyarakat untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan, mulai dari rumah masing-masing, dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak mendirikan bangunan di daerah rawan, dan melaporkan aktivitas pembangunan yang mencurigakan.
“Perempuan Aisyiyah diharapkan menjadi agen perubahan melalui pembekalan nilai-nilai Islam yang berkemajuan, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kepedulian lingkungan, dan kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (JM-AL).