JURNALMALUKU– Kepolisian Resor Kepulauan Aru menerima puluhan Amunisi peninggalan Jepang yang ditemukan warga masyarakat Desa Tabarfane Kecamatan Aru Selatan Utara Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku.
Dalam keterangan Pers yang disampaikan Waka Polres Kepulauan Aru Komisaris Polisi (Kompol-red) Yami Reawaru, SE yang di dampingi Kasat Intelkam Polres Kepulauan Aru Iptu Hamsir Buton, dan Kasie Humas Polres AKP Fransisca Iwane mengatakan bahwa Polres Aru telah menerima sebanyak 34 butir amunisi senjata berat yang diserahkan oleh masyarakat.
“Polres Kepulauan Aru telah menerima 34 butir jenis senjata berat caliber 12,7 mm yang digunakan pada tahun 1921, yang ditemukan oleh masyarakat Desa Tabarfane” ungkap Waka Polres.
Waka Polres juga mengatakan bahwa amunisi tersebut ditemukan oleh warga saat sedang bertani, dan pihaknya mengarapkan kepada masyarakat untuk apabila ada penemuan-penemuan berikutnya agar dapat melaporkan kepada Polres Kepulauan Aru.
“Amunisi tersebut ditemukan warga saat sedang bertani, dan kami sangat bersukur untuk masyarakat dapat menyarakan kepada Kepolisian, kami mengharapkan kepada masyarakat Kepulauan Aru jika ada penemuan-penemuan seperti ini agar diserahkan kepada Kepolisian”. pungkasnya lagi.
Selanjutnya, Waka Polres juga menyampaikan bahwa barang bukti tersebut akan di serahkan kepada Polda Maluku, serta pihaknya juga berterima kasih kepada warga masyarakat yang telah melakukan penyerahan amunisi tersebut.
Sementara itu diketahui warga yang mengembalikan amunisi tersebut Lajuda Parjer usia 47 tahun warga Desa Tabarfane Kecamatan Aru Selatan Timur Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku pekerjaan Petani.
Kepada wartawan, Lajuda menyampaikan kronologis kejadian penemuan amunisi tersebut terjadi pada tahun 2022 oleh adiknya Itong Parjer (Almarhum), dan setelah menemukan barang tersebut, adiknya berencana ke Kota Dobo untuk menyerahkan barang tersebut Polres Kepulauan Aru.
“Peluru ini beta punya adik yang temukan pada tahun kemaren, setelah ketemu rencananya mau serahkan ke Polres, namun karena dia belum ada uang maka dia pergi melaut untuk mencari ikan untuk jual, namun karena kecelakaan laut maka adik saya meninggal dan saya menyimpan peluru ini”. ungkap Lajuda
Lajuda juga menyampaikan bahwa setelah dirinya bertemu dengan Kaur Bin Ops Intelkam Polres Kepulauan Aru Aipda Rusman Hadi Saidu, dan dirinya baru mengingat amunisi tersebut selanjutnya berkoordinasi dengan KBO sehingga Lajuda dapat menyerahkan amunsi tersebut kepada pihak Polres Kepulauan Aru.
“Jadi peluru ini katong su lupa, namun beta ketemu dengan pak Hadi (KBO-red) dan beta ceriterakan kalau ada peluru ini, dan beta koordinasi dengan pak Hadi lalu serahkan peluru ini ke Polres”. Ungkapnya lagi.
Dari kejadian penemuan tersebut Waka Polres Yami Reawaru yakin bahwa masih banyak peninggalan sisa-sisa perang dunia kedua di hutan Aru, sehingga dirinya mengharapkan kepada warga masyarakat yang menemukannya agar dapat menyerahakan kepada Polres Kepulauan Aru.(JM.AD)