JURNALMALUKU-Pembangunan kembali talud di dekat muara sungai besar Fanua, dengan panjang kurang lebih 20 meter dan tingginya 5 meter. Oleh Batutua Kharisma Permai dan Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR), perusahaan pertambangan tembaga katoda di Pulau Wetar, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Menjadi sangat penting dan merupakan sebuah wujud penghormatan kepada Leluhur desa Lurang.
Hal ini disampaikan oleh Humas BKP-BTR, Dino Musida ketika ditemui wartawan media ini di ruang kerjanya, kamis (18/03/2021). Berharga pembangunan dinding talud ini, karena berada tepat diatasnya makam para leluhur masyarakat desa Lurang. Dimana desa inilah yang paling dekat dengan area operasi anak perusahaan Merdeka Copper Gold.
Dikatakan Dino, makam Leluhur maupun sungai tersebut memang berada dalam area ijin BKP-BTR. Kegiatan pembangunan kembali dinding talud tersebut berawal dari aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada pihaknya (BKP-BTR Red). Dinding talut atau tanggul yang semula sudah hancur karena terkikis derasnya aliran air sungai.
Talut tersebut dibangun oleh Prima Lirang Mining (PLM), perusahaan penambang emas yang lokasinya digunakan BKP-BTR saat ini. Kegiatan tersebut merupakan komitmen BKP-BTR untuk menjawab dan memenuhi aspirasi masyarakat. “ini pertanda bahwa, BKP-BTR amat menghormati adat termasuk kepada para leluhur masyarakat setempat,” ungkap Dino.
Hal tersebut tersirat dalam ritual adat yang dipimpin tetua adat setempat, serta doa bersama yang dimpin oleh pendeta di lokasi yang akan dibangun talut. Acara diikuti oleh pimpinan External Affairs BKP-BTR beserta staf, juga Camat Wetar Utara, dan sejumlah masyarakat. Puncak ritual dan doa, ditancapkan besi beton dan peletakan batu pertama oleh pendeta dan tetua adat.