JURNALMALUKU-Meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi serta mencatat gempa, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melakukan proses instalasi instrumen pendeteksi gempa bumi atau seismometer.
Hal ini diungkapkan, Kepala BMKG Provinsi Maluku, Djati Cipto Kuncoro dalam keterangan yang diberikan saat berada di Kantor BPBD Kabupaten MBD, Senin (21/08/2023).

Kuncoro mengatakan, telah memulai proses instalasi instrumen pendeteksi gempa bumi atau seismometer di wilayah Kabupaten MBD untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi serta peringatan dini gempa bumi.
“Pembangunan shelter dan jaringan seismometer ini diperlukan untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi serta mencatat gempa baik itu sumber, kekuatan, dan frekwensi gempa bumi,”jelas Kuncoro.
Dirinya juga menambahkan, bahwa penentuan jumlah dan lokasi penempatan sensor dilakukan berdasarkan historis sumber-sumber gempa bumi yang telah terjadi di MBD.
“Penentuan lokasi di MBD telah melalui tahap evaluasi dan diperhitungkan oleh BMKG bersama Tim Ahli sehingga di tahun 2023, BMKG akan memasang sensor gempa bumi dibeberapa wilayah Indonesia umumnya dan secara khusus di Provinsi Maluku ada 3 lokasi yaitu Taniwel Seram Bagian Barat, Moa dan Tepa Maluku Barat Daya juga akan ada Pembangunan Shelter di Pulau Wetar,”terang Kuncoro.

Kuncoro bilang, BMKG juga akan memasang peralatan diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami WRS New Gen di Polres MBD, BASARNAS Ambon maupun di Pemda Maluku Tengah.
“Selain itu, akan dibangun juga alat pendeteksi tsunami (tsunami gauge) di dua lokasi di Kabupaten MBD, yaitu Desa Wakarleli dan Desa Ilputih yang pelaksanaannya sedang dalam tahap koordinasi dan mudah-mudahan segera terealisasi,”kata Kuncoro.
Dirinya juga menyampaikan, terima kasih bagi Pemerintah Kabupaten MBD yang telah membantu dan menyiapkan lahan guna pembangunan shelter sensor gempa bumi.
Dirinya berharap, seluruh proses pekerjaan pembangunan dapat berjalan dengan baik dan dapat memaksimalkan layanan informasi gempa bumi dan tsunami.
“Dengan adanya penambahan seismometer ini, kami ingin maksimalkan dalam memberikan layanan informasi gempa bumi serta tsunami secara cepat, tepat, dan akurat,”harap Kuncoro.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten MBD, Ardon Loyra, SKM menyampaikan Kabupaten MBD memiliki potensi gempa bumi dan tsunami yang tinggi, berada dekat cincin api pasifik, terdapat sesar aktif, namun sarana prasarana alat deteksi gempa belum terpasang hingga saat ini.
MBD juga memiliki dua gunung berapi aktif, gunung api Damer dan gunung api Wetar. Gunung api Wetar memiliki ketinggian lebih dari 5000 meter dari bawah laut.
Dirinya mengatakan, dengan adanya peralatan ini maka dapat mengaktifkan sistem peringatan dini terhadap gempa bumi dan tsunami, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sehingga risiko bencana dapat dikurangi.
Dirinya menandaskan, kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan pendampingan BMKG maupun kementerian/lembaga teknis lainnya dapat terus ditingkatkan. Mengingat MBD merupakan daerah dengan indeks rawan bencana yang masih tinggi.(JM).